Jutaan Hektar Lahan Kekeringan Ancam Petani, UMM Lakukan Inovasi Pupuk untuk Ketahanan Tanaman

Author : Humas | Jum'at, 23 Juni 2023 09:28 WIB | Muhammadiyah.or.id - Muhammadiyah.or.id

Jutaan Hektar Lahan Kekeringan Ancam Petani, UMM Lakukan Inovasi Pupuk untuk Ketahanan Tanaman

MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – Program Studi Agroteknologi Fakultas Peternakan Pertanian (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan inovasi pupuk hayati bagi lahan kering atau kekurangan air.

Salah satu anggota tim, Dr. Ir. Ali Ikhwan, M.P. menjelaskan, bahwa pupuk ini diberi nama hayati rhizovit. Nama tersebut juga tercermin pada banyaknya manfaat dan kandungan yang mampu menghasilkan osmoprotektan yang meningkatkan ketahanan tanaman pada kekeringan.

Selain itu, terdapat hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pun menghasilkan senyawa yang dapat berfungsi sebagai pestisida organik sehingga membendung serangan hama penyakit bagi tanaman.

“Penelitian ini berfokus pada lahan kering. Apalagi melihat luas lahan kering di Indonesia mencapai sekitar 150 juta hektar. Angka ini jauh lebih luas ketimbang lahan yang memiliki perairan teknik irigasi yang baik”, ucap Ali dikutip dari siaran pers umm.ac.id pada, Kamis (22/6).

Pupuk ini juga saat ini dalam proses dipatenkan. Kemudian disebarluaskan untuk para petani yang ada di Indonesia. Utamanya mereka yang memiliki masalah pada lahan kering.

“Kami memulai penelitian ini pada 2020. Ada banyak mitra yang sudah kami ajak kerjasama. Begitupun dengan kelompok tani. Beberapa sudah mencoba menggunakan pupuk ini sembari menunggu paten terbit,” katanya.

Terkait pembiayaan, Ali dan tim mendapatkan dana dari Badan Riset dan Inovasi Nasional selama tiga tahun. Berdasarkan penelitian, hasil produksi jagung yang menggunakan pupuk rhizovit hayati melonjak naik hingga 90an persen. 

Adapun pupuk ini dikeluarkan berbentuk granul dan cair. Tujuannya agar para petani memiliki pilihan, mengingat tidak semua pupuk dalam bentuk cair dapat dikirim ke seluruh Indonesia.

Pupuk hayati rhizovit ini juga memiliki biaya produksi yang lebih murah. Hal itu karena pupuk tersebut lebih efektif dan efisien. Baik itu dari aspek bahan hingga biaya produksi. 

 ”Semoga saya dan beberapa pihak yang terlibat dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat. Salah satunya memberikan keuntungan yang lebih banyak bagi bagi petani jagung dengan harga pupuk yang terjangkau,” pungkasnya.

Sumber: muhammadiyah.or.id/jutaan-hektar-lahan-kekeringan-ancam-petani-umm-lakukan-inovasi-pupuk-untuk-ketahanan-tanaman/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler