MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG—Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah telah sukses ditutup pada Ahad (23/07) di Universitas Muhammadiyah Malang. Para peserta Rakernas dari berbagai wilayah Muhammadiyah menyatakan kesiapannya untuk mendukung MTT PP Muhammadiyah dalam melaksanakan tugas dan program kerja, terutama dalam menyelesaikan proyek tafsir at Tanwir.
Dalam acara penutupan, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas menekankan tentang karakter al Mukhbitin yang menjadi landasan militansi dalam gerakan Muhammadiyah. Ia menjelaskan karakteristik al Mukhbitin yang tercantum dalam QS. Al Hajj ayat 35, yang meliputi aspek spiritual, pribadi, dan sosial.
Pertama, Hamim menggambarkan al Mukhbitin sebagai individu yang militan secara spiritual, yang hatinya bergetar ketika menyebut asma Allah. Semangat dan ketulusan dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah menjadi ciri khas para aktivis Muhammadiyah.
Kedua, karakter al Mukhbitin juga meliputi pribadi yang militan, yang tangguh dalam menghadapi tantangan dan ujian hidup. Kemampuan untuk bertahan dan tidak mudah menyerah menjadi sifat yang ditanamkan dalam jiwa para anggota Muhammadiyah.
Selanjutnya, beliau menyebutkan al Mukhbitin sebagai sosok yang militan dalam hal sosial, yaitu menjadi penyebar perdamaian, kesejahteraan, dan kebaikan dimanapun mereka berada. Muhammadiyah selalu berusaha untuk berkontribusi dalam mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, karakter al Mukhbitin juga mencakup aspek produktivitas dan filantropis. Para anggota Muhammadiyah berusaha menjadi individu yang produktif, mampu menghasilkan barang dan jasa yang berguna bagi masyarakat. Selain itu, Muhammadiyah juga diakui karena jiwa filantropisnya, dengan senantiasa berbagi dan membantu mewujudkan kesejahteraan sosial.
Dalam acara Rakernas ini, semangat militansi al Mukhbitin senantiasa diingatkan dan diperkuat sebagai modal untuk mengatasi berbagai tantangan dan proyek yang dihadapi oleh Muhammadiyah, terutama dalam menyelesaikan proyek tafsir at Tanwir. Para peserta Rakernas menyatakan tekad untuk mengubah daftar keinginan menjadi program nyata yang dapat dilaksanakan demi kemajuan gerakan Muhammadiyah dan kebaikan umat.
“Mental Muhammadiyah yang membuat orang lain kagum iala karena keikhlasannya. Karena ikhlas inilah kita menjadi orang yang bertanggung jawab. Sehingga Rakernas ini jangan hanya menjadi daftar keinginan namun juga program yang bisa dilaksanakan,” ucap Hamim.
Rakernas MTT PP Muhammadiyah telah membuktikan kesiapan dan semangat militansi dalam mewujudkan visi dan misi Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang progresif dan berdaya saing dalam menghadapi era disrupsi. Semangat al Mukhbitin tetap menjadi pendorong utama dalam upaya dakwah pencerahan dan kebaikan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.