Anak-Anak adalah Makhluk Paling Romantis Sedunia

Author : Humas | Senin, 23 Desember 2013 17:07 WIB | Okezone - Okezone

JAKARTA - Mengajar bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi ketika kita tidak menyukai anak-anak. Meski demikian, Silvia Ramadhani tetap membulatkan tekad untuk ambil bagian dalam Indonesia Mengajar.

Melalui program tersebut, Sisil -begitu panggilan akrabnya- ditempatkan di SD Inpres Batulai, Dusun Batulai, Desa Kuli, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebuah daerah yang sangat terasa asing bagi perempuan asal Sidoarjo itu.

"Dulu saya benci anak-anak. Tapi saat pertama kali lihat iklan Indonesia Mengajar di web, saat ada anak nelayan membantu bapaknya dorong perahu dengan soundtrack lagu 'Padamu Negeri', saya langsung menangis. Merasa terharu, saya pun mendaftar," ujar Sisil kepada Okezone, Senin (23/12/2013).

Perasaan itu berubah seketika saat Sisil menjalani perannya sebagai seorang guru. Menjadi tenaga pendidik membuat dara berusia 25 tahun menyadari jika anak-anak adalah mahluk paling romantis.

"Saat jadi guru, ternyata anak-anak adalah mahluk paling romantis sedunia. Setiap hari, selalu saja ada hal yang membuat saya jatuh cinta pada mereka. Anak-anak selalu menyambut hal-hal baru dari kita dengan gembira, mulai dari pelajaran di kelas, senam, hingga kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler," jelasnya.

Salah satu pengalaman berkesan dirasakan Sisil ketika anak didiknya rela menempuh jarak yang jauh dan datang ke tempat tinggalnya. Semangat belajar mereka yang sangat tinggi selalu membuat jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

"Saya selalu rindu dengan sapaan di luar rumah yang datang tiba-tiba. 'Ibu, kami datang mau belajar.' Padahal desa tempat saya mengajar letaknya sekira tiga km dari rumah tinggal saya," urai Sisil.

Tidak hanya anak-anak, rasa cinta yang melimpah juga dirasakan Sisil dari keluarga angkatnya selama di sana. Sebagai anak rantau, dia mendapatkan perhatian yang sangat besar dari orang-orang di sekitarnya sehingga tidak merasa kesepian.

"Saya mendapat keluarga besar yang sangat baik. Dalam satu tahun, saya sudah menjadi bagian dari banyak fam (marga). Saya menjadi anak angkat dari keluarga Messakh, Buan, dan Mbado. Saya punya keluarga besar yang luar biasa, yang dengan cintanya terus melindungi dan menjaga saya selama ada di penempatan," papar wanita berkerudung itu. (bersambung) (rfa) 

Sumber: http://kampus.okezone.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler