Ilustrasi. (Foto: okezone)
JAKARTA - Salah satu poin penting dalam perkembangan pendidikan tinggi adalah kerjasama antarinstitusi pendidikan. Poin inilah yang menjadi dasar kunjungan State Goverment Victoria Australia.
Rombongan dari Australia ini bertemu dengan Menteri Riset dan Teknologi dan pimpinan perguruan tinggi untuk membicarakan berbagai kemungkinan kerjasama yang dapat dilakukan. Kerjasama antara kedua negara dalam bidang pendidikan sendiri telah terjalin cukup lama.
"Sudah lama berjalan dengan Universitas di Indonesia, sudah bagus, ada yang menjadi dosen di Universitas di Australia," ujarnya kepada wartawan dalam acara Symposium State Goverment Victoria Australia, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Hal senada dengan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyatakan, kerjasama antara kedua negara dalam bidang pendidikan telah terjalin cukup lama.
"Saat ini, kami juga sudah bekerjasama dengan 200 perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia dalam asosiasi perguruan tinggi swasta, salah satunya dari Uhamka, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, dan masih banyak lagi," tuturnya kepada wartawan.
Kerjasama pendidikan antara kedua negara yang terlibat tidak hanya dapat memetik keuntungan dalam dunia akademik, tetapi juga dalam perkenalan dengan budaya masing-masing.
"Dalam kunjungan internasional perguruan tinggi Indonesia ke Australia, kita akan bekerjasama dalam membangun antara kurikulum, research bagaimana caranya untuk Universitas yang mempunyai latar belakang teknik dan apa yang mau dikembangkan dengan kerja sama ini, sehingga antar-universitas saling kerjasama, saling menguntungkan dalam dunia akademik, sehingga bisa maju," pungkasnya.
Edy berharap, untuk kerjasama penelitian ke depannya tidak semata-mata berguna untuk para akademis saja, tetapi bisa bermanfat untuk masyarakat luas.
