MALANG - Salah satu alasan mahasiswa malas mengunjungi perpustakaan adalah sistem pencarian referensi yang rumit. Tetapi, kerumitan ini tidak akan ditemui di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Civitas akademika UMM bisa mudah menelusuri keberadaan bahan pustaka (informasi) dengan memanfaatkan layanan Library Automatic Services ("LASer"). Ini adalah Sistem Aplikasi Otomasi berbasis Online Public Access Catalog (OPAC).
"Kami juga memiliki layanan sistem perpustakaan seluler untuk mempermudah para pengguna dalam melakukan penelusuran literatur, pemesanan, perpanjangan masa pinjaman dan lain sebagainya dengan menggunakan ponsel kapan saja dan di mana saja," kata kepala Perpustakaan UMM Prof Dr Dyah Roswitawati di Malang, Selasa (3/11/2015).
Selain sistem LASer dan layanan perpustakaan seluler, ujar Dyah, perpustakaan UMM juga memiliki jaringan digital yang terhubung dengan jaringan Indonesia Digital Library Network (IDLN). Jaringan tersebut menampung 100 mitra dari kalangan perguruan tinggi, LSM, militer, badan penelitian, Depkes RI, Politeknik, hingga Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia dan lembaga lainnya.
"Server digital library UMM menjadi sentral digital library perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, yang menghubungkan sumber informasi/sharing, serta memberikan kesempatan untuk dapat diakses dari mana saja," imbuh Dyah.
