Citayam Fashion Week Mendunia, Pakar Sosiologi : Berkat Kreativitas dan Media Sosial

Author : Humas | Jum'at, 22 Juli 2022 11:38 WIB | Okezone - Okezone

https: img.okezone.com content 2022 07 22 65 2634302 citayam-fashion-week-mendunia-pakar-sosiologi-berkat-kreativitas-dan-media-sosial-j13RX9S5Ii.jpg

Dosen Sosiologi UMM Luluk Dwi Kumalasari

MALANG - Fenomena Citayam Fashion Week terus menarik perhatian masyarakat di Indonesia. Pasalnya, para remaja ini melakukan fashion show dengan berpakaian nyentrik dan memanfaatkan zebra cross di kawasan Dukuh Atas, Jakarta sebagai sarananya.

Bahkan kepopuleran Citayam Fashion Week membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak Wakil Presiden Bank Investasi Eropa, Kris Peeters untuk merasakan atmosfer fashion show ala Citayam Fashion Week.

Tak hanya itu beberapa media internasional seperti Tokyo Fashion pun lantas mengulasnya khusus karena viralnya kegiatan tersebut.

Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Luluk Dwi Kumalasari menjelaskan, kehadiran para remaja yang melakukan fashion show di jalanan itu tentu menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Sebagian masyarakat mengapresiasi cara kreatif para remaja mengekspresikan diri melalui fashion.

Sebagian lainnya menilai bahwa aksi para remaja ini mengganggu dan membuat kumuh kawasan Sudirman.

Namun menurut Luluk pribadi, fenomena Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang wajar.

Hal ini didasarkan pada naluri manusia sebagai makluk sosial untuk membentuk kelompok sesuai karakteristik dan tujuan tertentu.

“Komunitas ini terbentuk oleh beberapa anak muda yang tingggal di daerah Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok. Sebagai daerah penyangga ibu kota para anak muda ini memiliki kreativitas yang lebih di bidang fashion. Saya melihat bahwa keberadaan Citayam Fashion Week ini merupakan sarana para anak muda untuk mengungkapkan diri mereka secara jujur melalui sebuah fashion,” ungkap Luluk Dwi Kumalasari, kepada MNC Portal pada Rabu (20/7/2022).

Selain perkembangan tren fashion, Luluk sapaan akrabnya menjelaskan bahwa perkembangan sosial media terutama Tiktok juga turut mempengaruhi keberadaan tren ini.

Para remaja di Citayam Fashion Week ini memanfaatkan sosial media untuk menjadi terkenal dan mendapatkan uang. Hal ini juga melahirkan banyak seleb Instagram dan seleb TikTok seperti Jeje, Bonge, Kurma, Roy,dan lainnya.

“Masifnya keberadaan sosial media mempengarui cara para remaja untuk berkreasi dan Citayam Fahion Week menjadi wadah baru untuk mereka. Selain itu, dengan munculnya komunitas ini juga menjadi sebuah wacana baru bahwa fashion yang selama ini identik dengan kalangan atas, juga bisa dilakukan oleh kalangan menengah ke bawah,” kata Luluk.

Lebih lanjut, Luluk menjabarkan beberapa dampak positif lain dari kemunculan tren ini yaitu para remaja menjadi lebih memahami kehidupan bersosial.

Kreativitas para remaja sebagai content creator di media sosial juga meningkat.

Selain itu, keberadaan para remaja ini juga meningkatkan penghasilan para Pedangan Kali Lima (PKL) yang berada di sekitar Sudirman.

“Selain dampak positif, tentu saja hal ini juga menimbulkan beberapa dampak negatif seperti budaya buang sampah sembarangan dan cara berpakaian yg dinilai terlalu terbuka,” ujar dosen kelahiran Jombang itu.

Luluk menjelaskan bahwa untuk melakukan pengurangan dampak negatif, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, utamanya pemerintah.

Hal-hal yang bisa di lakukan adalah dengan mengedukasi, mengarahkan, dan pendampingan kepada para remaja agar komunitas ini tetap berlangsung namun dengan minim dampak buruk.

“Secara keseluruhan saya memandang bahwa tren ini sebagai hal yang positif. Saya berharap Citayam Fashion Week dapat menjadi komunitas yang dikenal secara positif tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia Internasional. Saya juga berharap komunitas ini dapat menunjukkan sebuah budaya fashion baru yang memiliki karakter sendiri,” pungkasnya.

(bul)

Sumber: https://edukasi.okezone.com/read/2022/07/22/65/2634302/citayam-fashion-week-mendunia-pakar-sosiologi-berkat-kreativitas-dan-media-sosial?page=3
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler