Efisiensi BBM dengan Peduli Lingkungan

Author : Humas | Senin, 20 Februari 2012 14:34 WIB | Okezone - Okezone

 

DALAM naskah RAPBN tertera, subsidi BBM adalah pembayaran yang dilakukan pemerintah Indonesia kepada Pertamina dalam kondisi di mana pendapatan yang diperoleh pertamina dari jasanya menyediakan kebutuhan BBM di dalam negeri lebih rendah daripada biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan BBM di dalam negeri.

Fakta yang nyata terjadi adalah, BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tapi jumlah konsumennya terus meningkat. Itulah yang menyebabkan harga minyak mentah (bahan dasar BBM) melambung. Fakta kedua, di tanah pusaka tercinta ini, ternyata bukan negara yang kaya akan minyak mentah. Meskipun Indonesia disebut sebagai negara pengekspor minyak bumi, tapi itu puluhan tahun yang lalu. Sebaliknya, saat ini Indonesia  masih mengimpor minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Bahkan pasaran minyak mentah di dunia jauh di atas anggaran APBN yang ditetapkan.

Keputusan pun dibuat dengan mengeluarkan tiga pilihan. Pertama, pembatasan penggunaan BBM; kedua, menaikkan harga BBM dan mencabut subsidi BBM; serta ketiga, eksplorasi energi alternatif menggunakan gas sebagai subtitusi (pengganti) BBM.

Terlepas dari solusi yang sudah diajukan di atas, langkah nyata yang bisa dilakukan untuk menyikapi polemik subsidi BBM tersebut adalah pembenahan terhadap efektivitas dan efisiensi pola konsumsi BBM.

Frekuensi kendaraan bermotor dipastikan bertambah dari tahun ke tahun. Praktis, penggunaan BBM juga bertambah. Efektivitas peghematan BBM tidak ditemukan pada kenyataan tersebut. Di sisi lain,  fasilitas dan infrastruktur yang berkaitan dengan jalan raya dan lalu lintas tidak bisa mengimbangi bertambahnya volume kendaraan tersebut.

Di sinilah letak relevansi penggunaan BBM dengan lingkungan. Apabila pemerintah cermat, maka penghematan BBM bisa dilakukan dengan membatasi kepemilikan kendaraan bermotor secara pribadi. Dengan demikian, bisa menghemat penggunaan BBM, kondisi jalan raya dan infrastruktur yang berkaitan dengan itu bisa diperhatikan lebih serius, dan memangkas angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dan kemacetan. Dampak lainnya, berkurangnya polutan akibat kendaraan bermotor sehingga tercipta kondisi yang ramah lingkungan.

Data dan penelitian banyak membuktikan, subsidi BBM tidak tepat sasaran. Pengguna jenis premium banyak dari kalangan menengah ke atas yang seringkali dianjurkan menggunakan Pertamax. Selain dari faktor pengguna, kondisi kendaraan juga turut andil dalam pemborosan penggunaan BBM. Kendaraan yang beberapa kali turun mesin, atau kondisi mesin yang tidak lagi layak adalah penyebab pemborosan BBM. Mengenai hal itu, kesadaran masyarakat Indonesia juga masih kurang.

Penanggulangan mengenai dilema pemerintah mengenai subsidi BBM membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Kampanye cinta lingkungan bisa menjadi alternatif mengatasi hal ini. Kita bisa belajar dari China yang mengkampanyekan penggunaan sepeda sejak 2008. Pemerintah juga mampu merangkul pihak yang terkait untuk mengontrol mesin kendaraan layak pakai demi  efektivitas dan efisiensi penggunaan BBM.

Sementara itu, riset dan pengembangan energi alternatif pengganti BBM menunggu untuk segera dikerjakan. Alasan apa pun yang terlontar, BBM adalah sumber daya alam yang penting untuk dihemat.

Annisa Rosyidah
Mahasiswi Bahasa Arab AMCF Abdurrahman bin Auf
Universitas Muhammadiyah Malang(//rfa)
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2012/02/20/95/578967/efisiensi-bbm-dengan-peduli-lingkungan
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler