Salat Subuh Bakal Dibahas di Munas Tarjih & Tajdid

Author : Humas | Selasa, 23 Maret 2010 18:05 WIB | Okezone - Okezone
Ilustrasi Muhammadiyah
Ilustrasi Muhammadiyah
 
 
SURABAYA - PP Muhammadiyah akan menggelar Musyawarah Nasional Majelis Tarjih dan Tajdid di Malang. Acara ini dijadwalkan berlangsung 1-4 April di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam acara tersebut salah satu agenda yang akan dibahas adalah waktu sholat subuh di Indonesia yang dianggap paling pagi seduni. Agenda ini masuk dalam pedoman hisab dan rukyat.

Selain tema itu, Musyawarah Nasional Majelis Tarjih dan Tajdid ini juga akan membahas tema lainnya seperti permasalahan fiqih tata kelola, alma’un, perempuan, seni budaya serta beberapa permasalahan dalam ibadah dan muamalah, seperti sistem ekonomi syariah dan praktik mafia hukum di Indonesia.

Khusus untuk pembahasan salat subuh, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar mengatakan “Selama ini, solat subuh di Indonesia memang terpagi dibandingkan di negara lainnya," katanya usai bertemu Gubernur Jatim, Soekarwo, Selasa (23/03/2010). "Karenanya kami akan bahas ulang waktu salat shubuh," tambahnya.

Sebagai perbandingan Maroko, misalnya. Negara ini, kata dia, memiliki waktu subuh pada saat matahari berada di titik 18 derajat di bawah ufuk. Pun di Mesir, di mana waktu subuh dimulai saat matahari berada di titik 19,5 derajat di bawah ufuk. Sedangkan di Indonesia azan Subuh dimulai ketika fajar atau matahari berada 20 derajat di bawah ufuk.

Kata Syamsul waktu salat yang terlampau pagi ini, dikawatirkan menjadi salah satu faktor umat Islam malas menjalankan salat subuh. Namun Syamsul menegaskan jika waktu subuh yang dianut Indonesia yaitu 20 derajat di bawah ufuk sebenarnya tidak menyalahi aturan. Sebab, sesuai hukum Islam, waktu Subuh memang di antara 20 derajat sebelum ufuk hingga 0 derajat ufuk.

Sementara itu, peserta Munas nantinya akan berjumlah 150 orang, terdiri dari penasihat PP Muhammadiyah 1 orang, PP Muhammadiyah 13 orang, Majelis Tarjih dan Tajdid PP 36 orang, anggota Tarjih dari utusan wilayah 66 orang, ahli hisab dan falaq 5 orang, peninjau 29 orang, perwakilan ormas Islam 5 orang, PP Muhammdiyah Jatim 8 orang, Majelis Tarjih dan Tasjid Jatim 5 orang. (fit)
(ahm)
Sumber: http://international.okezone.com/read/2010/03/23/340/315381/salat-subuh-bakal-dibahas-di-munas-tarjih-tajdid
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler