PWMU.CO – Mahasiswa UMM ajari santri Panti Al-Hikmah untuk membuat masker, Selasa (17/11/20).
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat (PMM) kelompok 74 melakukan kegiatan edukasi pada santri yang berlokasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Al-Hikmah di Desa Beton Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
Koordinator PMM kelompok 74 Marwah Zakiyah mengatakan PMM ini dilakukan kelompok 74 gelombang 11 yang beranggotakan 1 orang dari Fakultas Agama Islam Jurusan Hukum Keluarga Islam.
Dia mengatakan dalam program Kerja Yuk! telah mendapatkan persetujuan langsung dari pengasuh LKSA Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Al-Hikmah Beton H Drs Imam Mujahid MA. Dalam menjalankan program, lanjutnya, mahasiswa PMM didampingi dosen pembimbing lapang Wahyu Andhyka Kusuma SKom MKom.
Marwah menyampaikan dengan diadakannya pembuatan terampil masker ini bertujuan untuk menumbuhkan potensi dan menambah minat para santri untuk berlatih menjahit tanpa menggunakan mesin jahit.
“Masker-masker yang telah dibuat oleh para santri sudah selesai, maka dapat digunakan sebagai cadangan masker yang sudah dimiliki sebelumnya,” ujarnya.
Dia memaparkan ketrampilan membuat masker ini dipilih dengan model masker dua lapis kain tanpa mesin jahit. Masker yang dibuat dua lapis ini, sambungnya, terdiri dari empat potongan sesuai pola kain. Kain perca yang digunakan di sini berbahan kartun dengan tujuan agar masker yang dipakai dapat lebih nyaman.
Marwah mengungkapkan bahan-bahan yang perlu disiapkan dan digunakan dalam pembuatan masker yaitu kain perca atau kain meteran, tali karet putih masker, media pola masker yang akan digunakan, gunting, jarum jahit, benang jahit yang sesuai dengan warna pada kain.
“Tahapan pembuatan masker pertama diawali dengan pemotongan kain masker sesuai pada contoh pola yang telah disiapkan,” katanya.
Kedua, lanjutnya, menyatukan masing-masing 1 pasang kain lalu dijahit pada sisi samping. Ketiga menjahit 2 pasang kain yang sudah selesai pada sisi bagian atas dan bawah. Keempat, masker kain yang sudah selesai lalu dibalik. Kelima, melipat kain masker dibagian samping ke bagian dalam. Keenam, memasang 2 tali karet masker yang sudah dipotong sesuai selera dan dijahit di bagian samping masker.
“Terselenggaranya terampil ini membuat para santri tekun dan serius dalam menyelesaikan masker. Dengan demikian untuk ke depannya semoga para santri dapat hidup lebih mandiri dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Dimulai dari hal yang kecil seperti jahit-menjahit melalui masker dari bahan perca,” harapnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.