ASAH SKILL: Mahasiswa peserta CoE Kelas Profesional Unggas UMM mendapatkan banyak manfaat selama mengikuti proses materi dan magang di perusahaan bergengsi.
MALANG, Radar Bromo-Dalam rangka mencapai program UMM PASTI dengan memastikan lulus tepat waktu 3,5-4 tahun dan mandiri, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menjalankan program-program konkret. Salah satu Center of Excellence (CoE) yang didirikan sejak 2017.
Program ini dipelopori Program Studi Peternakan melalui CoE Kelas Profesional Unggas. Sejauh ini, sudah ada tiga angkatan yang dihasilkan. Dengan kompetensi dan skill mumpuni di bidang perunggasan. Khususnya ayam petelur.
Koordinator CoE Unggas Dr. Ir. Abdul Malik, MP. menjelaskan, Kelas Profesional Unggas sudah dijalankan sejak lama. Bahkan, sebelum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Hingga saat ini sudah berjalan tiga batch. Masing-masing batch terdiri dari 40 mahasiswa. Khusus untuk batch ke-3, sebanyak 40 mahasiswa berhasil lulus tepat waktu secara bersamaan. Yaitu, 3,5-4 tahun. Total, sudah ada 120 mahasiswa peserta Kelas Profesional Unggas, yang lulus dan memiliki skill sesuai kebutuhan kualifikasi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” katanya.
Para mahasiswa sekolah unggas akan mengikuti kelas bersama dosen praktisi dari DUDI selama enam bulan. Dilanjutkan magang selama enam bulan di perusahaan-perusahaan bergengsi. Mereka juga bebas skripsi, karena pada akhir magang ada proses uji kompetensi yang bisa dijadikan tugas akhir.
“Sudah ada beberapa perusahaan yang bekerja sama dalam pengembangan sekolah unggas. Yaitu, PT Jatinom Indah Agri, Charoen Pokphand Indonesia, Sanbe, Mensana, SKM, Big Dutchman, dan lain-lain. Saya bisa jamin lulusan sekolah unggas memiliki kompetensi mumpuni. Masa tunggu dari kelulusan sampai mendapatkan kerja juga akan lebih pendek dan segera bisa terserap dunia kerja. Mereka bisa masuk di perusahaan atau bahkan bisa membangun usahanya sendiri,” tambah Malik.
Setelah satu semester mengikuti kelas langsung dari DUDI, peserta juga berkesempatan langsung terjun ke lapangan untuk magang selama enam bulan. Dalam proses ini, mereka akan diberi tanggung jawab untuk mengatur 30.000 hingga 50.000 ayam dan 10-20 karyawan penjaga kandang.
Para peserta akan mengelola kandang mulai dari persiapan hingga nantinya panen, sehingga bisa mendapatkan ilmu yang utuh.
“Kalau magang biasa, kan hanya sebentar dan ilmunya juga setengah-setengah. Berbeda dengan magang CoE yang komprehensif. Kegiatan selama mengikut kelas bisa dikonversikan ke mata kuliah mahasiswa. Ada 20 SKS untuk materi di kelas dan 20 SKS untuk magang selama enam bulan di perusahaan. Jadi, memang CoE tidak mengganggu proses perkuliahan mahasiswa. Malah membantu mereka untuk lebih cepat lulus,” tegasnya.
Menariknya, pada akhir program, para peserta akan mendapatkan banyak benefit. Mulai dari bebas skripsi hingga sertifikat DUDI yang akan memudahkan karir mereka ke depan. Untuk mendapatkan keduanya, peserta diharuskan lulus dari uji kompetensi. Terdiri dari uji skripsi selama sejam dan uji kompetensi selama dua jam.
Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menjelaskan, program ini merupakan salah satu upaya memastikan kelulusan tepat waktu dan kemandirian mahasiswa. Dua tujuan ini dapat dicapai dengan kegiatan-kegiatan konkret, seperti CoE dan sejumlah workshop.
“Semoga berbagai terobosan dan inovasi CoE ini bisa memastikan kelulusan mahasiswa. Juga dengan beragam bekal agar bisa menjadi lulusan mandiri. Didukung dengan ratusan kerja sama dengan pihak DUDI, saya yakin dapat memberikan percepatan skill bagi mahasiswa. Serta peluang yang besar dalam keterserapan alumni di perusahaan-perusahaan yang ada,” ujarnya. (*)
Editor :Muhammad Fahmi