SALING SINERGI: Deputi Premier Australia Barat Roger Cook (batik biru), Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Wakil Rektor II UMM Nazaruddin malik dan CEO KEK Singhasari David Santosa yang membahas mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari. (Foto: Istimewa)
PENGEMBANGAN Center for Future of Work garapan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari terus berlanjut. Terbaru, keduanya melangsungkan pertemuan dengan pemerintah Western Australia untuk membahas kerja sama yang bisa dimaksimalkan dan bermanfaat bagi banyak pihak. Pertemuan di KEK Singhasari pada Selasa (31/5) itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak.
Deputi Premier Minister of State Development, Job and Trade, Tourism, Commerce, Science Australia Barat Roger Cook menilai bahwa pertemuannya dengan UMM dan KEK Singhasari sangat menarik. Ia mengatakan bahwa akan sangat memungkinkan untuk melakukan pertukaran sumber daya manusia dan mahasiswa antara kedua pihak. Nantinya, mereka bisa ditempatkan dan merasakan magang di berbagai sektor perusahaan yang sudah disiapkan.
“Kami memang berharap bisa mendapatkan partner yang baik, salah satunya dari lembaga pendidikan dalam rangka mengembangkan sektor-sektor ini,” tegas Roger.
Di sisi lain, Emil mengatakan bahwa UMM sudah mengambil peran strategis dalam mengembangkan pendidikan bangsa. Meskipun bukan kampus negeri, tapi Kampus Putih UMM merupakan kampus swasta terbaik Jawa Timur sekaligus salah satu kampus terbaik di Indonesia. Ia berharap, pertemuan dengan pihak Australia tersebut bisa menjembatani dan mengawali upaya saling mendukung. Utamanya dalam melaksanakan program yang ada di KEK Singhasari.
Hal serupa juga disampaikan CEO KEK Singhasari, David Santosa. Pihaknya kini berupaya keras untuk memberikan jawaban atas kebutuhan-kebutuhan generasi milenial. Di antaranya dengan membangun pusat-pusat kreatif, seperti pusat animasi digital film. Begitupun dengan tourism zone serta kegiatan-kegiatan digital lain yang bisa membekali generasi muda agar menjadi masyarakat cakap digital.
Menurutnya, potensi program yang digagas KEK dan UMM menjadi kontribusi yang menarik. Keduanya akan bahu membahu untuk mewujudkan konsep Center for Future of Work. Apalagi keduanya juga memiliki kesamaan konsep dan visi matang dalam mengembangkannya.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMM Nazaruddin Malik juga sempat mengenalkan sederet Center of Excellence yang dimiliki Kampus Putih. Di kelas-kelas keahlian tersebut, para mahasiswa bisa mengembangkan potensi dan passionnya. Dengan begitu, ketika lulus para mahasiswa memiliki skill unik yang bisa dimanfaatkan.
Di samping itu, UMM juga senantiasa mendukung mahasiswa untuk mengembangkan skill digital. “Berbekal hal-hal itu semua, lulusan-lulusan diharapkan mendapatkan pekerjaan yang baik di masa depan,” tutur Nazar.
Adapun Center for Future of Work yang diinisiasi UMM-KEK Singhasari merupakan Center of Excellence yang akan menyediakan SDM dengan kualifikasi menguasai teknologi digital. Selain itu juga mampu mengisi kebutuhan SDM di masa yang akan datang. UMM juga akan membangun kampus baru sebagai pusat pengembangan SDM digital di kawasan KEK Singhasari. (*)