Analisis Hubungan Industrial dalam Strategi Pemasaran UMKM Tahu Sukun 73

Author : Humas | Selasa, 03 Januari 2023 07:01 WIB | Radar Jombang - Radar Jombang

Opini Jawa Pos Radar Jombang

ASAL mula nama pabrik tahu Sukun 73 ialah dari tempat pabrik tahu itu sendiri didirikan, yakni di Jalan S. Supriadi No. 73, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Pabrik ini telah berdiri sejak 1950. Hingga saat ini, pemilik dari pabrik tahu Sukun 73 diduduki secara turun-temurun dari satu keluarga. Mulai 1980 hingga saat ini yang bertanggung jawab atas pabrik tahu tahu Sukun 73 bernama Feri. Industri pabrik tahu Sukun 73 ini berkembang dengan bentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Pasang surut sudah dialami oleh industri ini. Sejak musibah lumpur lapindo pada 2006 hingga pandemi Covid-19 menjadikan pemasaran produk tahu Sukun 73 menurun drastis. Industri ini tergolong UMKM yang dituntut memiliki inovasi dan kreativitas dalam menjalankan srategi pemasaran. Dibantu lima orang pegawai, Feri memutar otak untuk pengembangan strategi pemasaran produk. UMKM dengan strategi pemasaran model seperti ini tergolong ke dalam hubungan industrial yang bripartit.

Penulis telah mempelajari materi hubungan industrial melalui mata kuliah Hubungan Industrial yang diampu Drs. Sulismadi, M.Si, selaku dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam penulisan ini, strategi pemasaran yang dilakukan pengelola pabrik tahu Sukun 73 dikaitkan dengan teori Joseph Scompeter, yang membahas tentang Innovative Theory, karena strategi pemasaran yang dilakukan tergolong modern. Hal ini dapat dilihat dari media yang digunakan untuk memasarkan produk menggunakan platform berupa Instagram dan WhatsApp.

Selain itu, sejak 2012 pengelola pabrik tahu Sukun 73 juga mendirikan toko di samping pabrik untuk menjual produk tahu. Tak hanya itu, pemasaran produk juga dilakukan dengan berkeliling menggunakan sepedah motor dengan gerobak kecil di atasnya. Wilayah pemasaran penjual keliling cukup luas. Di antaranya sejumlah kawasan perumahan di daerah Kota Malang, meliputi perumahan Tidar, Araya, dan Langsep. Mereka juga memasarkan produknya ke toko-toko besar seperti, toko Lai-Lai dan Runch Market yang berada di Kecamatan Klojen, Kota Malang. Terdapat dua ukuran tahu yang diproduksi. Tahu berukuran besar dijual dengan harga Rp 25 ribu per bungkus, sedangkan tahu berukuran kecil dijual setengah harga dari tahu berukuran besar. Produk tahu dikemas rapi menggunakan plastik bertuliskan “Tahu Sukun 73”. (*)

Penulis:
Liona Anggie Firjatulloh
Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Editor :Achmad Riza Wadullah

Sumber: https://radarjombang.jawapos.com/opini/03/01/2023/analisis-hubungan-industrial-dalam-strategi-pemasaran-umkm-tahu-sukun-73/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler