MALANG – Kerja sama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari kembali bergulir. Setelah tiga tahun penetapan kawasan ini ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi), KEK Singhasari akan segera beroperasi dan memberikan fasilitas serta pelayanan menarik. Salah satunya yang digagas oleh Kampus Putih UMM, yakni Center for Future of Work.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut melakukan monitoring, melihat perkembangan yang sudah dilakukan pihak KEK Singhasari. ”Iya, ini kita melihat kesiapan KEK Singhasari pasca ditetapkannya kawasan ini sebagai KEK. Ternyata sudah ada banyak proses pembangunan untuk ekspansi,” kata Emil.
Menurutnya, ada sederet hal yang bisa mempercepat pembangunan KEK dan menggaet investor. Salah satunya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada. UMM menjadi pihak yang siap mengembangkan program menarik yang dinamakan Center for Future of Work.
Program ini diharapkan bisa melahirkan talenta-talenta unggul di bidang digital dan profesi masa depan. Saat ini sudah ada lahan 2 hektare yang akan dibangun sebagai fasilitas penunjang.
Emil yakin KEK Singhasari ini bisa segera berjalan, apalagi dengan bantuan konsultan internasional yang sudah UMM gaet dalam rangka merancang dan membangun program profesi masa depan.
Center for Future of Work ini merupakan terobosan anyar Kampus Putih UMM dalam menyiapkan generasi masa depan. Mendorong mereka untuk menguasai skill dan kemampuan berdasarkan passion masing-masing. Termasuk di dalamnya program pembekalan yang berorientasi pada pekerjaan-pekerjaan masa depan dan juga pengembangan digital.
Terpisah, Rektor UMM Dr Fauzan MPd menuturkan, pihaknya melihat KEK Singhasari memiliki frekuensi yang sama, utamanya dalam pengembangan SDM. Selain bekerja sama dengan KEK Singhasari, UMM juga menggaet kolaborator teknis operasional, finansial, pemerintahan dan juga user.
Program ini betujuan melahirkan talenta-talenta digital yang unggul. Ini juga menjadi upaya Kampus Putih UMM untuk berkontribusi meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki Indonesia. Dengan begitu, generasi muda bisa bersaing tidak hanya di tingkat lokal tapi juga internasional.
Dalam Center for Future of Work, para peserta dapat menempuh pendidikan khusus yang memberikan kompetensi di bidang teknologi informasi digital. Menariknya, program ini juga melakukan riset berkala untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan kualifikasi Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).
Dengan begitu, SDM yang dihasilkan bisa langsung direkrut dan sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Salah satu bagian dari Center for Future of Work adalah Center of Excellence (CoE).
Dalam prosesnya para anak muda dan peserta akan mendapatkan kelas keahlian langsung dari para profesional. Di samping itu juga mendapat kesempatan untuk merasakan atmosfer kerja di beragam perusahaan bergengsi. Sebut saja Amazon Web Service, PT Charoen Pokphand, PT Sanbe Farma, dan perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN hingga lembaga pemerintahan. ”Oleh sebab itu, proses pengembangan SDM, dan Center for Future of Work harus memiliki daya ledak yang besar. Pembangunan fisiknya juga akan segera dilakukan. Kami juga akan menambah dan menggaet mitra serta stakeholder yang sudah memiliki reputasi internasional untuk mendukung program ini. Dalam waktu dekat, UMM akan segera melakukan ground breaking kampus Center for Future of Work yang berada di area KEK Singhasari,” kata Fauzan. (fid/naz)