MALANG – Kerja sama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari kembali bergulir. Hal itu ditandai digagasnya layanan Center for Future of Work.
Sekadar diketahui, pada 27 September 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani PP Nomor 68 Tahun 2019 tentang KEK Singhasari. Luas lahannya 120,3 hektar dan terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak turut melakukan monitoring. Emil melihat bagaimana perkembangan yang sudah dilakukan pihak KEK Singhasari.
“Kita melihat kesiapan KEK Singhasari pasca ditetapkan sebagai KEK. Ternyata sudah ada banyak proses pembangunan untuk ekspansi,” kata Emil.
Menurutnya, ada sederet hal yang bisa mempercepat pembangunan KEK dan menggaet investor. Salah satunya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada.
“Dalam hal ini, UMM menjadi pihak yang siap mengembangkan program menarik yang dinamakan Center for Future of Work,” imbuhnya.
Program ini diharapkan bisa melahirkan talenta-talenta unggul di bidang digital dan profesi masa depan. Saat ini sudah ada lahan dua hektar yang akan dibangun sebagai fasilitas penunjangnya.
Emil yakin bahwa KEK Singhasari bisa segera berjalan. Apalagi dengan bantuan konsultan internasional yang sudah UMM gaet dalam rangka merancang dan membangun program profesi masa depan.
Adapun Center for Future of Work ini merupakan terobosan anyar Kampus Putih UMM dalam menyiapkan generasi masa depan. Mendorong mereka untuk menguasai skill dan kemampuan berdasar passion mereka masing-masing.
“Termasuk di dalamnya program pembekalan yang berorientasi pada pekerjaan-pekerjaan masa depan dan juga pengembangan digital,” ungkap Emil.
Di tempat terpisah, Rektor UMM Fauzan menuturkan, pihaknya melihat KEK Singhasari memiliki frekuensi yang sama, utamanya dalam pengembangan SDM. Selain bekerjasama dengan KEK Singhasari, UMM juga menggaet kolaborator teknis operasional, finansial, pemerintahan dan juga user.
Menurut Fauzan, program tersebut bertujuan untuk melahirkan talenta-talenta digital yang unggul. Ini juga menjadi upaya Kampus Putih UMM untuk berkontribusi meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki Indonesia.
“Dengan begitu, generasi muda bisa bersaing tidak hanya di tingkat lokal tapi juga internasional,” paparnya.
Dalam Center for Future of Work, para peserta dapat menempuh pendidikan khusus yang memberikan kompetensi di bidang teknologi informasi digital. Program ini juga melakukan riset berkala untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan kualifikasi Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).
“Dengan begitu, SDM yang dihasilkan bisa langsung direkrut dan sesuai dengan kebutuhan tiap-tiap perusahaan,” tuturnya.
Salah satu bagian dari Center for Future of Work adalah Center of Excellence (CoE). Dalam prosesnya para anak muda dan peserta akan mendapatkan kelas keahlian langsung dari para profesional.
Selain itu, juga mendapat kesempatan untuk merasakan atmosfer kerja di beragam perusahaan bergengsi. Sebut saja Amazon Web Service, PT. Charoen Pokphand, PT. Sanbe Farma, dan perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN hingga lembaga pemerintahan.
“Proses pengembangan SDM, dan Center for Future of Work harus memiliki daya ledak yang besar,” ingatnya.
Ditambahkan, Pembangunan fisik akan segera dilakukan. UMM nantinya akan menambah dan menggaet mitra serta stakeholder yang sudah memiliki reputasi internasional untuk mendukung program tersebut.
“Dalam waktu dekat, UMM akan segera melakukan ground breaking kampus Center for Future of Work yang berada di area KEK Singhasari,” tandas Fauzan. (*/par)