Alat Kontrasepsi dari Buah, Temuan Inovatif Mahasiswa UMM

Author : Humas | Senin, 30 Oktober 2023 11:01 WIB | Radar Malang.ID - Radar Malang.ID

INOVASI: Adinda Shakira Pundi Laras bersama tim melakukan uji pembuatan alat kontrasepsi di laboratorium UMM. (UMM for Radar Malang)

INOVASI: Adinda Shakira Pundi Laras bersama tim melakukan uji pembuatan alat kontrasepsi di laboratorium UMM. (UMM for Radar Malang)

MALANG KOTA – Ada inovasi baru di bidang alat kontrasepsi. Aman bagi tubuh karena berbahan dasar buah leunca atau biasa disebut Ranti.  Bentuknya menyerupai hansaplas atau koyo dengan ukuran 5 x 5 sentimeter. Cara pemakaiannya juga mudah. Cukup ditempel di bagian anggota tubuh tertentu, misalnya lengan, perut, atau paha.

Alat kontrasepsi jenis baru itu hasil inovasi Adinda Shakira Pundi Laras, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). ”Hanya dengan menempelkan ke bagian tubuh tertentu, zat yang terkandung di dalamnya akan meresap ke dalam tubuh,” ujar Adinda kemarin (29/10).

Dia mengatakan, alat kontrasepsi itu diciptakan menggunakan formula transdermal patch. Formula itu merupakan media menghantarkan obat melalui kulit. Dengan begitu, dia mengatakan, zat yang terkandung dalam alat kontrasepsi akan meresap ke dalam tubuh.  Dia mengaku termotivasi menemukan alat kontrasepsi baru karena saat ini varian yang tersedia  sangat sedikit, terutama bagi laki-laki.

Adinda mengatakan, alat kontrasepsi itu akan memberikan efek penurunan jumlah rata-rata spermatozoa pada seorang laki-laki. “Efeknya pun langsung bisa dirasakan," ujar mahasiswa angkatan 2020 itu.

Dia lantas memaparkan cara pembuatannya. Buah leunca dikombinasikan dengan beberapa bahan lainnya. Misalnya HPMV-PVP dengan bahan aktif ekstrak etanol daun binahong. Tujuannya agar produk memiliki elastisitas dan mampu menyerap air.

Mahasiswi prodi farmasi itu juga menjelaskan, penggunaan alat tersebut relatif aman. Tidak ada efek samping karena bahannya alami. ”Bahan-bahan tersebut dipilih karena banyak membawa manfaat,” imbuhnya. Di antaranya mudah dilepaskan, menghindari degradasi obat di saluran pencernaan, praktis, dan nyaman.

Adinda mengatakan, buah leunca telah terbukti secara ilmiah mengandung senyawa tanin, saponin, flavonoid, serta solasodin. Senyawa ini dapat memengaruhi spermatogenesis karena menekan sekresi hormon reproduksi.

Alat kontrasepsi nabati buatannya telah melewati berbagai proses. Mulai dari uji pH, uji kelembapan, dan berbagai proses lainnya. Produk tersebut sudah rampung 90 persen. “Setelah itu akan siap diujicobakan dengan skala yang lebih besar,” kata dia.

Adinda berharap alat kontrasepsi tersebut bisa meningkatkan partisipasi laki-laki dalam program penundaan kehamilan atau keluarga berencana (KB). “Jangka panjangnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas penduduk di Indonesia," tambahnya. (dre/dan)

 

Sumber: https://radarmalang.jawapos.com/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler