MALANG KOTA – Perguruan tinggi swasta di Kota Malang langsung merasakan imbas ditetapkannya dua kampus negeri menjadi Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH). Pasalnya, status baru yang disandang Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang itu membuat kampus itu ”menyedot” lebih banyak mahasiswa baru. Jatah mahasiswa baru untuk kampus swasta terancam berkurang.
Seperti yang diungkapkan Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITN Malang Sudiro.Penerimaan mahasiswa baru secara besar-besaran di dua kampus PTN-BH berdampak pada sulitnya pemenuhan kuota jalur reguler ITN.Pihaknya mengaku harus melakukan perpanjangan masa pendaftaran di gelombang pertama hingga dua kali.
Menurut Sudiro, jalur pendaftaran reguler yang seharusnya ditutup 30 Juni lalu terpaksa harus diundur hingga 5 Juli. Mundurnya jadwal penutupan jalur reguler itu tak membuta kuota segera terpenuhi.”Akhirnya kami lakukan perpanjangan lagi hingga 10 Juli lalu,” ujarnya.
Dia mengakui, kampus swasta kerap menjadi pilihan kedua setelah kampus negeri.Karena itu ITN mencoba mengakomodasi kebutuhan tersebut.Misalnya dengan memberikan jalur khusus seperti kepesertaan Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN).Tentu saja akomodasi tersebut tidak lepas dari tawaran-tawaran yang menggiurkan.
Misalnya dengan memberikan potongan spesial Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) atau yang lazim disebut uang gedung.”Kami membuka kuota 25 persen dari kuota total PMB untuk jalur kepesertaan UTBK-SBMPTN,” pungkasnya.
Hal yang sama dilakukan oleh Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unmer Malang Ana Marianimengaku belum bisa melihat dampak dari adanya dua PTN-BH di Malang.Namun dia menyadari kampus swasta kerap dijadikan pilihan terakhir.Karena itu, golden moment penerimaan mahasiswa baru kampus swasta ada di bulan Juli dan Agustus.Pasalnya, pada bulan-bulan itu beberapa jalur masuk ke PTN sudah ditutup.Sehingga, biasanya tersisa jalur mandiri saja.”Sekarang kan masih awal bulan ya, jadi belum tampak,” ujarnya.
Ana mengatakan, selama ini pihaknya mengandalkan kualitas lulusan. Sebab, kualitas lulusan akan berdampak lebih panjang. Namun, dia tidak memungkiri bahwa sosialisasi dan kerja sama terus diperluas dengan berbagai instansi. ”Kalau sosialisasi yang jelas kami gencarkan ke sekolah-sekolah. Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan pemerintah daerah atau kota,” imbuhnya.
Kerjasama dengan pemda kerap memanfaatkan beasiswa pendidikan yang disediakan oleh daerah tertentu. Sehingga, calon mahasiswa baru akan terjamin secara pembiayaan oleh pemda asalnya.
Strategi lainnya adalah potongan uang gedung hingga 50 persen bagi mahasiswa yang mendaftar pada gelombang pertama. Potongan itu akan bisa bertambah jika melakukan pelunasan di awal. ”Misalnya, mahasiswa baru dikenakan DPP sebesar 12 juta. Jika mendaftar pada gelombang pertama akan mendapat potongan separo, akhirnya tersisa 6 juta saja. Apabila melakukan pelunasan di awal, tanpa dicicil, akan mendapat potongan lagi sebesar 2 juta. Sehingga yang dibayarkan tersisa 4 juta saja,” terangnya.
Unismatak kalah memberikan tawaran menarik dalam menggaet mahasiswa baru.Khususnya dalam mengakomodasi peserta UTBK-SBMPTN yang gagal masuk kampus negeri. Wakil Rektor 4 Universitas Islam Malang (Unisma) Istirahah mengatakan,calon mahasiswa baru yang menunjukkan kepesertaan UTBK-SBMPTN akan otomatis mendapat potongan DPP sebesar 25 persen. ”Selain itu, berbagai beasiswa prestasi juga digelontorkan. Mulai beasiswa prestasi baik akademik dan non-akademik. Khususnya dalam bidang keagamaan,” ujarnya.
Kualitas Setara Kampus Negeri
Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki berbagai strategi untuk menggaet mahasiswa baru. Tahun ini, kampus itu membuka 7.000 kuota pendaftaran melalui dua jalur seleksi yang dibuka, yaitu reguler dan prestasi.
Pada jalur reguler, persyaratan yang dijawibkanadalah mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) secara online dan melampirkan nilai rapor semester 1-5.Khusus untuk Fakultas Kedokteran dan Farmasi, wajib mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berstandar Komputer).
Sedangkan jalur prestasi, UMM membagi menjadi dua kategori.Yaitu prestasi akademik dan non-akademik.Untuk prestasi akademik, dikhususkan bagi lulusan tahun 2022 dan menggunakan nilai rapor semester 1-5.Sementara untuk non-akademikdisediakan untuk mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga, seni, karya ilmiah, pengurus organisasi, dan keagamaan (termasuk Hafidz 10 Juz).
”Prestasi non akademik juga disediakan bagi influencer (konten creator) youtuber dengan subscriber minimal 5 ribu, dan selebgramdengan follower minimal 10 ribu. Namun ada kriterianya yakni membuat konten kreatif, edukatif dan positif,” terang Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UMM Nurudin.
Nurudin menambahkan, UMM memiliki 57 program studi yang 21 di antaranya terakreditasi unggul. Bahkan sebagian di antaranya terakreditasi tingkat internasional.Itu membuktikan kualitas kampus swasta tak akan berbeda jauh dengan kampus negeri. Bahkan, dia meyakini kualitasnya bisa dibilang setara. “Sekarang bukan soal negeri swasta, tapi akreditasi dasarnya untuk mencari kerja,” tegasnya.
Ditambah lagi, kata dia, dalam memudahkan melamar kerja, saat ini juga dibutuhkan sertifikasi profesi.UMM sudah mempunyai Lembaga Sertifikasi Profesi yang ditetapkan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). “Malah banyak PTN belum mempunyai LSP ini,” tutur Nurudin.
Sementara itu, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menyediakan kuota mahasiswa baru sebanyak 2.000 orang.Gelombang pertama telah dimulai pada 1 Januari hingga 31 Mei lalu.Saat ini, Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unikama memasuki gelombang II. Dibuka mulai 1 Juni 2022 dan akan ditutup pada 31 Juli 2022. ”Setelah itu dilanjutkan gelombang III yang akan dimulai 1 Agustus 2022 hingga 1 September 2022,” jelas Kepala Divisi PMB UnikamaRinaWijayantiMPsi.
Untuk menarik mahasiswa baru, Unikama memberikan potongan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) sebesar 25 persen kepada peserta yang mendaftar di gelombang kedua.Bahkan, bagi calon mahasiswa yang tidak lolos SBMPTN, ada penawaran menarik dari kampus yang terletak di Kecamatan Sukun itu. “Untuk gelombang II seharusnya potongan 25 persen. Tapi, untuk mereka (peserta SBMPTN) akan dapat potongan DPP 50 persen dengan menunjukkan kartu UTBK atau kartu LMPTN hingga September,” terang Rina.
Potongan DPP bahkan bisa mencapai 100 persen.Namun, program itudikhususkan kepada calon mahasiswa maupun para guru yang memiliki kartu PGRI.Unikama juga memberi kemudahan dalam pembayaran biaya kuliah, agar meringankan calon mahasiswa.”Biaya bisa diangsur, sehingga tidak ada alasan untuk tidak bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi,” tegasnya.
Di Unikama terdapat tujuh fakultas untuk Strata 1 (S-1) dengan 18 prodi. Selain itu ada program Pascasarjana yang memiliki 4 prodi dan program Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Semua prodi kami terakreditasi B, sehingga lulus dari Unikama akses mendapatkan pekerjaan mudah. Kami juga memfasilitasi untuk mengembangkan minat dan bakatnya lewat UKM yang ada di Unikama,” jelasnya. Ditambahkan Rina, saat ini pendaftar Unikama sebanyak 1.200 mahasiswa. Itu berarti kuota yang tersedia tinggal 800 mahasiswa baru.(dre/adk/fat)