Pembagian kantong plastik sebagai branding produk kepada pelaku usaha
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa aktif di Universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 30 hari. PMM juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan yang positif kepada Masyarakat. Selain itu, Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian UMM https://umm.ac.id/.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa ini dilakukan oleh kelompok 39 gelombang 04 dengan koordinator yaitu Fahdiya yang berasal dari program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM serta dibimbing oleh Alifah Nabilah Masturah, M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL).
Musim panen jeruk biasa terjadi di Juli sampai Agustus, demikian pula yang terjadi di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa kelompok 39 gelombang 04 kemudian membuat program yang sekiranya dapat membantu perkembangan ekonomi di desa tersebut. Yaitu dengan membuat kantong plastik dengan logo jeruk bertuliskan “Jeruk Manis Desa Tegalweru” yang dapat digunakan sebagai branding jeruk di desa tersebut.
Branding produk adalah proses membangun citra merek suatu produk atau jasa dengan tujuan membedakan produk atau jasa dari pesaing dan menciptakan kesan positif pada konsumen. Dengan strategi memberikan identitas kepada produk agar dapat mudah dikenal konsumen dapat berupa logo, kemasan, deskripsi dan lain-lain. Branding produk juga sebagai pembeda dari para kompetitor lainnya. Branding pada dasarnya merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangun dan membesarkan identitas sebuah merek dengan cakupan yang lebih luas meliputi nama dagang, logo, karakter dan lainnya. Hal ini juga strategi untuk mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Dengan adanya branding produk, hasil panen jeruk di Desa Tegalweru dapat memiliki daya tarik tersendiri serta dapat dengan mudah dikenali oleh pembeli atau wisatawan yang sedang berkunjung.
Program ini dilakukan selama 2 hari selama masa PMM, yaitu pada 28–29 Juli 2024 dari jam 13.00 sampai dengan jam 17.00 di masing-masing harinya dengan melibatkan para pelaku usaha jeruk di Desa Tegalweru. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tempat pembelian jeruk yang relatif murah dibanding para pelaku usaha diberikan wawasan mengenai branding produk dengan penerapan kantong plastik berlogo guna memudahkan pembeli dan masyarakat disekitarnya untuk mengenali asal pembelian jeruk tersebut. Produk jeruk yang beredar akan mudah dikenali dan dapat dibedakan antara produk jeruk satu dengan jeruk yang ada di tempat lain. Branding produk juga dapat mempengaruhi psikologi pembeli sebab dengan memberikan merek akan membuat pelanggan berpikir jika produk tersebut terlihat bagus dan professional.
Dalam penerapan program ini sendiri juga, dilakukan dengan pembagian kantong plastik berlogo jeruk secara merata terhadap para penjual jeruk yang ada di Desa Tegalweru dan mendapat apresiasi ramah dari para penjual. “Saya ucapkan terimakasih banyak atas inovasi yang telah diberikan dari pihak PMM UMM di Desa ini. Semoga dengan pengetahuan yang diberikan ini bisa diterapkan secara maksimal oleh kami para pelaku usaha jeruk dan Insya Allah akan sangat membantu bagi kami dalam meningkatkan pendapatan kedepannya,” ucap Sarwono salah satu pelaku usaha jeruk yang ada di Desa Tegalweru.