Pengamat Politik UMM Ungkap Rekomendasi PDIP-PKB untuk Pilbup Malang Bisa Keluar Pekan Ini

Author : Humas | Selasa, 06 Agustus 2024 13:43 WIB | Radar Malang.ID - Radar Malang.ID

Infografik Analisis Pengamat Politik

Infografik Analisis Pengamat Politik

Terkait Mencuatnya Duet Sanusi-Lathifah

KEPANJEN - Santer disebut sebagai pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Malang yang akan melawan bumbung kosong, Sanusi-Lathifah (Salaf) belum mengantongi rekomendasi pencalonan.

Baik dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Wahyudi Winarjo MSi menyampaikan, kemungkinan di balik layar, keduanya sudah bersepakat.

Baca Juga: PDIP Kabupaten Malang Panasi Mesin Politik

Namun masih ada berbagai pertimbangan sebelum kedua partai politik (parpol) tersebut mengeluarkan surat tugas maupun surat rekomendasi secara resmi.

”Kalau diberikan kepada pihak internal namanya surat tugas. Tapi kalau untuk pihak eksternal ya namanya surat rekomendasi,” kata Wahyudi kemarin (5/8).

“Minggu-minggu ini seharusnya surat itu (rekom) keluar bersamaan,” lanjutnya.

Sebab, dia melanjutkan, sudah mendekati pendaftaran paslon.

 

Logo Pilkada 2024

Tepatnya pada 27-29 Agustus depan.

Jika terus ditunda, Wahyu mengatakan, malah akan berisiko bagi persiapan paslon.

Sebab,

Sanusi dan Lathifah berasal dari kubu yang berbeda.

Sanusi merupakan Bupati Malang yang juga kader PDIP.

Sedangkan Hj Lathifah Shohib kader PKB yang pernah menjadi rival Sanusi dalam Pilkada 2020 lalu.

Menurut Wahyudi, gagasan keduanya berpotensi berbeda.

Sehingga perlu penyesuaian gagasan, program, hingga tagline untuk maju bersamaan.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Prof Anang Sujoko SSos MSi DCOMM menduga, masing-masing partai sedang melakukan riset terhadap masing-masing bakal calon.

Terutama elektabilitas ketika mereka menjadi lawan maupun ketika dua calon itu menjadi kawan.

“Ketika elektabilitas mulai konsisten, saya yakin akan direkomendasikan,” ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UB itu.

Dia memaparkan, Sanusi sebelumnya berangkat dari kader PKB yang kemudian pindah ke PDIP ketika Pilkada 2020 lalu.

Artinya, Sanusi dan Lathifah memiliki irisan konstituen maupun pendukungnya.

Sehingga, kemungkinan besar bisa menambah suara.

Sedangkan direktur Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PuSDek) Asep Suriaman mengatakan, dinamika Pilkada Kabupaten Malang semakin menarik perhatian, mengingat sampai kemarin belum ada tandatanda satu pun parpol yang mengeluarkan rekomendasi.

“Termasuk PKB yang terlihat getol menggelorakan pasangan Sanusi-Lathifah ternyata sampai saat ini pun juga belum mengeluarkan rekomendasi. Justru yang terjadi arus bawah PKB terkesan mendesak PDIP merekom pasangan tersebut,” kata Asep.

Asep menambahkan, dalam kondisi sekarang ini prinsip kehati-hatian perlu diutamakan oleh PDIP.

Menurut Asep, wajar jika DPP PDIP berpikir keras dengan munculnya gagasan memasangkan Sanusi-Lathifah, bukan semata PDIP berpikir kepentingan politik 2029, namun juga history peristiwa politik saat Pilkada 2020 lalu.

“Pilkada 2020 kemarin diwarnai dengan drama politik yang cukup membuat PKB menelan pil pahit. Pak Sanusi yang saat itu sebagai kader PKB, meloncat ke PDIP dan PDIP merekomnya sebagai Bupati. Sehingga wajar, sebelum ada kesepakatan elite DPP PDIP berpikir keras mengeluarkan rekom,” terangnya. (yun/dan)

 

Sumber: https://radarmalang.jawapos.com/politik-pemerintahan/814944311/pengamat-politik-umm-ungkap-rekomendasi-pdip-pkb-untuk-pilbup-malang-bisa-keluar-pekan-ini?page=2
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler