Sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), sahabat Paradifa Githa Saphira mulai menyukai dunia modelling.
Perempuan yang akrab disapa Difa itu mulai aktif menekuni hobinya lebih mendalam sejak dia masuk di dunia kampus. Saat itu, dia aktif mengikuti beberapa ajang perlombaan. Di sisi lain, dia juga dituntut mampu membagi waktu dengan urusan akademiknya di bidang kesehatan.
Dua tugas tersebut bisa dilakoninya dengan lancar. Bagi Difa, masa muda memang harus dimanfaatkan untuk memperbanyak pengalaman.
”Biar di masa tua ada yang dibanggakan dan ada bahan untuk diceritakan ke anak cucu,” kata dia sembari tersenyum. Baginya, masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bukanlah penghalang untuk tetap menekuni hobinya.
”Asal dijalani dengan enjoy pasti ada cara untuk membagi waktu,” imbuhnya. Salah satu konsekuensi yang harus diterima dia, yakni berkurangnya waktu istirahat.
Meski begitu, semua rasa lelahnya itu bisa terbayar saat dia sukses meraih beberapa prestasi dari hobi modelling-nya itu. Kepada koran ini, Difa mengaku pernah menjadi 15 besar Top Model Indonesia.
Pada 2017 lalu, dia menjadi runner-up pertama Putri Kartini Indonesia. Sementara pada 2018 lalu, dia berhasil menyabet predikat Duta Genre UMM 2018. Pada tahun yang sama, dia juga menempati posisi Runner-Up Kedua Miss Global Indonesia.
”Kalau ada waktu luang, selain dibuat istirahat biasanya juga dibuat rekreasi. Biasanya sih ke Kota Batu,” tutupnya.