MALANG KOTA- Sejumlah kampus swasta di Malang adu strategi menggaet calon mahasiswa baru. Beragam program ditawarkan. Bahkan ada jalur khusus bagi calon mahasiswa yang tak lolos Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) kemarin (23/6). Ada kampus swasta yang membuat kebijakan mendiskon pembayaran, juga memberi jalur khusus. Ada pula kampus yang memberi kuota khusus bagi Youtuber, influencer, dan selebgram.
Wakil Rektor 4 Universitas Islam Malang (Unisma) Istirahah mengatakan ada tawaran menarik bagi peserta UTBK-SBMPTN yang tidak lolos. Dirinya menyebut untuk pendaftar dari peserta UTBK-SBMPTN akan ada potongan khusus.
“Peserta UTBK-SBMPTN yang tes di Unisma sudah kami berikan informasi bahwa khusus peserta yang tidak lolos, jika mendaftar ke Unisma akan mendapat potongan DPP sebesar 25 persen. Itu berlaku untuk semua jurusan kecuali jurusan yang ada di Fakultas Kedokteran,” terangnya.
Istirahah mengatakan tahun ini Unisma membuka kuota 4 ribu untuk mahasiswa baru. Saat ini, peserta yang sudah mendaftar sebanyak 1.281. “Jadi masih ada banyak kuota, yakni 2700 lebih,” imbuhnya.
Istirahah mengatakan Unisma membuka tiga jalur pendaftaran yakni reguler, alih jenjang atau transfer, dan beasiswa. Dirinya menyebut Prodi Pendidikan Kedokteran tampaknya tak pernah turun pamor. Sebab, tiap tahunnya prodi itu peminatnya selalu tertinggi. “Tidak heran karena Prodi Pendidikan Kedokteran Unisma merupakan prodi unggul dari 74 Fakultas Kedokteran yang ada di universitas seluruh Indonesia,” tandasnya.
Dalam prodi itu setidaknya kini sudah ada 25 mahasiswa yang resmi daftar ulang pada gelombang pertama. Sedangkan, pada gelombang kedua Unisma menerima sebanyak 45 calon mahasiswa. Namun, hingga saat ini masih belum diketahui jumlah pastinya yang mendaftar ulang.
“Sebab, daftar ulang masih berlangsung hingga pekan depan. Untuk gelombang 3 nanti akan dijaring sebanyak 40 calon mahasiswa. Pasalnya, kuota untuk Pendidikan Kedokteran adalah 110 mahasiswa,” pungkasnya.
Lebih lanjut Istirahah mengatakan prodi selanjutnya yang tak kalah diminati yakni Prodi Managemen dan Prodi Pendidikan Agama Islam. Pihaknya menyebut kini masyarakat sudah mulai cerdas dalam memilih. Sebab, akreditasi sebuah prodi juga sangat diperhitungkan. Tak pelak prodi-prodi yang menjadi favorit yang telah terakreditasi unggul atau A.
Pemberian privilege bagi peserta UTBK-SBMPTN juga diberikan oleh Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Kepala Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru ITN Malang Sudiro mengatakan, kampusnya terbuka lebar bagi mahasiwa yang tertolak melalui jalur UTBK-SBMPTN. Pasalnya ITN membuka jalur khusus kepesertaan UTBK-SBMPTN dengan menunjukkan kartu peserta dan hasil nilai UTBK-SBMPTN. “Setelah itu tetap akan kami seleksi,” ujarnya. Sudiro menyebut ITN tahun ini membuka kuota bagi 1200 calon mahasiswa baru.
Sejauh ini dari total kuota itu masih terpenuhi sebanyak 50 persen. Dirinya mengatakan 50 persen mahasiswa yang kini sudah terdaftar sebagai calon mahasiswa baru adalah mahasiswa yang mendaftarkan diri melalui jalur prestasi undangan. “Jadi kami ada tiga jalur yakni 50 persen untuk jalur prestasi undangan, 25 jalur reguler, dan 25 persen jalur kepesertaan UTBK-SBMPTN,” pungkasnya.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun ini menyediakan 7.000 kuota bagi mahasiswa baru. Ada dua jalur seleksi yang dibuka, yaitu reguler dan prestasi. Pada jalur reguler, persyaratan yang diwajibkan yakni mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) secara online dan melampirkan nilai rapor semester 1-5. Khusus untuk Fakultas Kedokteran dan Farmasi, wajib mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berstandar Komputer). “Gelombang satu sudah selesai, gelombang kedua dibuka sampai tanggal 18 Juli,” ujar Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM Malang Nurudin.
Sedangkan jalur prestasi, UMM membagi menjadi dua kategori. Yaitu prestasi akademik dan non-akademik. Untuk prestasi akademik, dikhususkan bagi lulusan tahun 2022 dan menggunakan nilai rapor semester 1-5. Sementara untuk non-akademik, bagi angkatan 2019-2022. Jalur ini disediakan untuk mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga, seni, karya ilmiah, pengurus organisasi, dan keagamaan (termasuk hafidz 10 juz). Untuk prestasi ini minimal di tingkat kota atau kabupaten yang dibuktikan dengan piagam penghargaan atau sertifikat. “Prestasi non-akademik juga disediakan bagi influencer (konten creator) youtuber dengan subscriber minimal 5 ribu dan selebgram dengan follower minimal 10 ribu. Namun ada kriterianya yakni membuat konten kreatif, edukatif dan positif,” imbuh Nurudin.
Dijelaskan Nurudin, UMM memiliki 57 program studi dengan 21 terakreditasi Unggul. Sebagai informasi, kategori Unggul itu merupakan level tertinggi akreditasi yang diberikan oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi). Dulu akreditasi digolongkan menjadi A,B dan C. Kini diganti menjadi Unggul, Baik Sekali dan Baik. “Prodi andalan dan yang paling diminati di UMM di antaranya kedokteran, farmasi, psikologi, manajemen dan komunikasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, selain menjadi unggulan, nama-nama yang disebutkan Nurudin di atas, merupakan prodi yang juga terakreditasi tingkat internasional.
Dengan banyaknya prodi di UMM yang terakreditasi Unggul, Nurudin menekankan, itu berarti kualitas kampus swasta tak akan berbeda jauh dengan kampus negeri. Bahkan, dia meyakini kualitasnya bisa dibilang setara. “Sekarang bukan soal negeri swasta, tapi akreditasi dasarnya untuk mencari kerja,” tegasnya.
Ditambah lagi, kata dia, dalam memudahkan melamar kerja, saat ini juga dibutuhkan sertifikasi profesi. Di UMM, kampus itu mempunyai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ditetapkan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Malah banyak PTN belum mempunyai LSP ini,” tutur Nurudin. (dre/adk/abm)