Kampus UMM.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah membuka Djazman English Scholarship dan seminar internasional di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan pembukaan dilaksanakan pada 8 Mei lalu.
Adapun program tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan di UMM. Setidaknya ada 30 peserta yang sudah lolos seleksi dari ribuan pendaftar yang berasal dari kader IMM se-Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM Abdul Musawir Yahya menyampaikan IMM memiliki komitmen besar kepada persyarikatan Muhammadiyah untuk meningkatkan kaderisasi di lingkungan mahasiswa. "Termasuk di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM)," katanya.
Abdul berpesan kepada seluruh kader IMM se-Indonesia untuk turut andil dalam memajukan Muhammadiyah dan bangsa Indonesia. Hal ini bisa dimulai dari niat sungguh-sungguh menuntut ilmu.
Begitu pula dengan memberikan solusi serta gagasan-gagasan berkemajuan. Sementara itu, Rektor UMM Fauzan juga menaruh harapan besar kepada seluruh peserta agar bisa mengembangkan kemampuan bahasa Inggris dengan baik.
Mereka diminta memaksimalkan potensinya lewat program ini sebagai wadah meningkatkan intelektualitas. Hal ini penting mengingat mereka merupakan regenerator persyarikatan.
Di sisi lain, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Irwan Aqib mengungkapkan, ada filosofi kenapa program itu dinamai dengan Djazman. Nama itu berasal dari nama seorang tokoh Muhammadiyah Djazman Al-Kindi yang merupakan pendiri IMM dan memiliki spirit perkaderan serta intelektualitas yang tinggi.
“Pemilihan nama Djazman Al-Kindi ini tentu memiliki alasan. Salah satunya berkat pemikirannya yang kosmopolit,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, perkaderan menjadi kunci berlangsungnya suatu gerakan yang ada. Tanpa adanya perkaderan, tidak ada orang-orang yang mampu melanjutkan perjuangan.
"Perkaderan ibarat lingkaran proses. Pasti ada masa di mana digantikan dengan yang lebih kuat dan baik," tegas dia.