Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluncurkan tiga kelas profesional Center of Excellence (CoE). | Foto: Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluncurkan tiga kelas profesional Center of Excellence (CoE). Peluncurkan ini dilatarbelakangi dengan kebutuhan pasar akan sektor usaha mikro kecil dan menengah serta pariwisata.
Adapun kelas-kelas yang diluncurkan tersebut antara lain kelas Tourism and Hospitality, Supply Chain Management dan Acconting For SME’s. Peluncuran tiga kelas tersebut dilaksanakan pada Sabtu (25/6/2022).
Dekan FEB UMM, Idah Zuhroh menyampaikan, kelas manajemen untuk pariwisata dan keramahtamahan diluncurkan berdasarkan kondisi pariwisata yang sudah mulai membaik. Di samping itu, kebutuhan tersier dan sekunder masyarakat untuk berwisata juga menjadi kebutuhan yang diperlukan saat ini.
Menurut dia, ekowisata akan menumbuhkan distribusi pertumbuhan yang cepat menyebar. Hal ini karena banyak sektor yang berkaitan satu sama lain. "Pun dengan rantai pasok yang tentu dibutuhkan,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (28/6/2022).
Idah menilai rantai pasok mampu mengendalikan arus barang, arus sumber daya dan informasi. Dengan demikian, hasil produk dari rantai pasok tersebut dapat membangun efisiensi ekonomi yang sangat kuat. Hal itu juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pemerataan ekonomi masyarakat.
Menurut dia, prospek luar biasa dari UMKM harus dimaksimalkan. Dia yakin bisa berhasil selama UMKM siap dengan standard pelaporan yang sudah ada. Oleh karena itu, UMKM tidak hanya perlu bekerja sama dengan pihak pendidikan konvensional tetapi juga dengan industri.
Hal tak jauh berbeda juga disampaikan oleh Rektor UMM Fauzan. Ia menilai, perguruan tinggi harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Tidak hanya berkutat dengan sistem pendidikan yang ada tetapi juga harus memunculkan inovasi-inovasi solutif yang baik.
Adanya kelas CoE UMM menjadi upaya universitas dalam menyiapkan tenaga profesional yang ahli di bidang tertentu. Mahasiswa juga bebas memilih pilihan sesuai dengan passion, minat dan bakatnya. Dengan begitu, mahasiswa bisa lulus dengan percaya diri, mandiri, dan memiliki dua kompetensi utama seperti kompetensi akademik dan kompetensi kepimpinan.
Adapun peluncuran kelas ini ditandai dengan penandatanganan MoU dan kerja sama dengan sederet industri terkait. Beberapa di antaranya Novotel Samator Surabaya, Rayz Hotel UMM, Grand Mercure Mirama Hotel Surabaya, PT. Berkat Ganda Sentosa, PT. Barata Indonesia dan PT. Aneka Jasa Grahadika.
Sementara itu, Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basuki menyampaikan, asosiasi perhimpunan hotel dan restoran memiliki visi serta misi yakni membantu pembangunan ekonomi nasional. Salah satu caranya dengan menggaet dunia akademik yang nantinya dapat melahirkan sumber daya manusia mumpuni. Selain itu, juga menghasilkan produk usaha yang baik.
Adapun produk usaha yang sedang dikembangkan saat ini adalah produk halal. Ia menilai, banyak hal yang bisa dieksplor dan didiskusikan untuk memajukan masing-masing pihak. Salah satu yang menarik perhatiannya, yakni Halal Center UMM yang bisa menjadi mediator dan pembimbing untuk usahawan mendapat sertifikat halal.
“Saya juga yakin inovasi CoE bisa memberikan hasil yang baik. Tidak hanya untuk pihak-pihak terkait, tapi lebih juga untuk masyarakat,” katanya.