REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan Pemilihan Umum Raya (Pemira) dengan menggunakan sistem e-voting pada 12 sampai 13 Juli. Sistem ini menjadi salah satu inovasi dalam pemanfaatan teknologi serta mengurangi penggunaan kertas yang dapat menimbulkan limbah.
Wakil Rektor III UMM, Nur Subeki menjelaskan, pemira ini benar-benar mengadopsi dari pemilihan umum yang diselenggarakan oleh negara. Dimulai dari adanya badan pelaksana, badan pengawas, hingga terdapat partai politik yang berpartisipasi dalam mencalonkan delegasi untuk menjadi kandidat pemimpin.
"Pemira ini kami desain sedemikian rupa seperti pemilihan umum, ada Komisi Pemilihan Umum Raya Univeritas/Fakultas (KPRU/F) sebagai tim pelaksana, ada juga Badan Pengawas Pemilihan Umum Raya Universitas/Fakultas (BPPU/F), serta Partai Politik Mahasiswa (Parpolma). Apalagi mengingat pemimpin harus memiliki basis massa yang banyak dan sudah diketahui segala kompetensi dan integritas yang dimiliki,” jelasnya.
Selain itu, hirarki organisasi mahasiswa di UMM juga mengadopsi sistem pemerintahan. Keberadaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai penggambaran lembaga eksekutif serta Senat Mahasiswa sebagai lembaga legislasi.
Pengadopsian sistem tersebut tidak lain untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa dan menjadi laboratorium khusus dalam mengembangkan skill kepemimpinan. Hal ini termasuk membuat program-program yang membawa perubahan progresif yang nyata.
Penerapan pemira dengan model itu nantinya bisa mendorong mahasiswa untuk terjun di dunia kepemimpinan. Utamanya untuk memajukan bangsa dan memahami segala dinamika yang ada di demokrasi.
Menurut dia, ini menjadi wadah khusus bagi mahasiswa, UMM sudah mendesain sedemikian rupa menyiapkan kader-kader berkualitas untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Kampus Putih juga sudah mencetak tokoh-tokoh bangsa yang sangat berpengaruh.
Terakhir, dia berpesan kepada seluruh mahasiswa serta para legasi yang diusung untuk tetap menjunjung tinggi demokrasi dalam pemilihan umum raya ini. Kemudian mengedepankan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Menurut dia, pemira ini harus dilaksanakan dengan bijak. Dengan begitu, para calon yang maju bisa memaksimalkan wadah ini untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan.