Ilustrasi auditor
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Profesi auditor semakin menarik perhatian banyak orang di Indonesia karena iming-iming gaji yang tinggi. Namun, di balik tingginya gaji yang bisa diperoleh, ternyata juga memerlukan keahlian khusus yang tidak bisa dianggap mudah.
Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin menjadi auditor. Pemahaman mendalam tentang standar audit menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan di bidang ini. "Menjaga integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas juga penting," kata dia.
Adapun syarat minimal untuk menjadi auditor adalah bergelar sarjana akuntansi atau ekonomi. Meskipun demikian, kualifikasi administrasi seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan nilai mata kuliah murni juga perlu diperhatikan, ia menekankan, auditor tidak hanya bergantung pada pendidikan formalitas semata.
Seorang auditor juga harus memiliki kecintaan membaca yang kuat, terutama terhadap International Financial Reporting Standards (IFRS), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Audit (SA). Familiaritas dengan regulasi ini menjadi suatu keharusan bagi calon auditor untuk memahami lebih dalam dan melaksanakan tugas dengan baik.
Dengan demikian, dapat mencapai sukses dalam karirnya. Dia juga menyarankan agar calon auditor untuk mempertimbangkan perolehan kualifikasi profesional, seperti menjadi seorang Certified Public Accountant (CPA) atau Chartered Accountant (CA), yang diakui secara internasional.
Sertifikasi ini dapat memberikan kepercayaan ekstra kepada klien dan meningkatkan nilai serta peluang karir seorang auditor. Selain itu, mereka yang bercita-cita menjadi auditor juga harus menguasai teknologi informasi, apalagi di era digital seperti sekarang.
Dalam lingkungan yang semakin terhubung secara digital, seorang auditor harus mampu menggunakan alat dan teknik analisis data yang canggih. "Sehingga, proses audit dapat dipermudah dan efisiensi kerja dapat lebih ditingkatkan," ujarnya.
Namun, keahlian teknis saja tidaklah cukup. Kemampuan komunikasi juga menjadi syarat wajib untuk menunjang sukses di bidang ini. Kemampuan komunikasi yang efektif, baik dalam berinteraksi dengan klien maupun dalam melaporkan temuan audit adalah jalan menuju karir yang lebih baik.
Ia juga berpesan ketika sudah menapaki jalan menuju seorang auditor, para anak muda tidak boleh mudah terbawa perasaan. Seorang auditor harus tetap fokus dalam menjalankan tugas sembari memperluas jangkauan. "Dan relevansi pengetahuan dalam dunia audit yang semakin kompleks," kata dia menambahkan.