REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah harus memiliki gerak vertikal spiral. Gerak ini diharapkan bisa memberikan daya kejut agar Muhammadiyah tidak mengalami stagnan.
Din Syamsuddin mengemukakan hal tersebut pada pembukaan 'Tadarus Pemikiran Kaum Muda Muhammadiyah' dengan tema membawa Muhammadiyah ke Percaturan pemikiran Global di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (17/7). Pertemuan ini sekaligus untuk memperingati Milad Emas UMM ke 50 bekerjasama dengan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM).
Lebih lanjut Din mengatakan Muhammadiyah harus ada kemajuan yang dinamis dan progresif. Salah satunya menggunakan gerak vertikal spiral. "Gerak ini ada dasar teoogi Islam-nya. Yaitu Adam dan Hawa diberi ilmu dan disuruh berkomunikasi. Adanya komunikasi ini membuat ilmu yang dikuasai Adam dan Hawa itu menjadi meningkat," kata Din Syamsuddin.
Muhammadiyah, kata Din, selama ini dikenal sebagai gerakan praksis yaitu gerakan yang memadukan ide dan aksi. Untuk bisa maju Muhammadiyah harus melakukan gerak vertikal spiritual yaitu menghubungkan antara ide dan aksi.
Aksi yang sudah berkembang, ujar Din, dievaluasi, dikritisi, sehingga memunculkan ide-ide baru yang diikuti dengan aksi baru. Selanjutnya aksi baru tersebut dipikirkan, dikritisi dan dievaluasi untuk memunculkan ide dan aksi yang lebih baru lagi dan seterusnya.
"Itu yang perlu dilakukan Muhammadiyah ke depan. Sekarang Muhammadiyah telah memiliki gerak vertikal spiral, tetapi lamban. Ke depan harus dipercepat," tandas Din Syamsuddin.
