Dosen-Mahasiswa UMM Buat Bisnis Kuliner Rempah

Author : Humas | Selasa, 16 Juni 2020 15:17 WIB | Republika - Republika

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rempah sesungguhnya komoditas yang cukup banyak dimiliki di Indonesia. Namun potensi ini belum seutuhnya termanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Berawal dari keprihatinan ini, dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yakni Novin Farid Styo Wibowo dan Eka Khadarpa Utama Dewayani berkolaborasi dengan alumni (Wahyu Pratomo) dan beberapa mahasiswa membuat bisnis kuliner. Usaha makanannya ini berbahan dasar rempah rempah khas Indonesia dengan nama Rempah Empire. Pemilihan nama ini ditunjukkan agar mudah dikenal di masyarakat.

“Karena terlebih dahulu kita sudah sering dengar istilah Sunda Empire yang katanya ingin mengembalikan tatanan dunia. Rempah Empire cita-citanya ingin mengembalikan harkat rempah Indonesia menjadi komoditas yang dihargai dan dihormati oleh bangsanya sendiri,” kata Novin, Senin (15/6).

Konsep Rempah Empire menggabungkan konsep kedai minuman rempah, makanan tradisional, alam, edukasi dan budaya. Berada di lahan 3000 meter persegi, Rempah Empire tidak hanya tampil sebagai kedai. Rempah Empire juga memiliki lahan kebun dengan tanaman aneka rempah, “empon-empon” dan sayur organik di mana sebagian besar diambil dari kebun langsung “raw material”.

"Selain lahan kebun juga disediakan ruang untuk kegiatan komunitas, outbound dan panggung budaya," jelasnya.

Beberapa produk minuman rempah diberi nama-nama unik seperti Rempon (Rempah Empon-Empon) yang merupakan gabungan berbagai rempah dan empon-empon untuk imunitas tubuh. Kemudian Ande-ande Lumut yang berbahan dasar lemon, jahe, daun mint, sereh, cengkeh, madu dan lain-lain. Minuman ini bermanfaat untuk menambah energi tubuh dan detoksifikasi.

Produk minuman lain juga mempunyai nama yang unik. Beberapa di antaranya bisaseperti Brama Kumbara, Mantili, Ayu Mandira, Jaka Sembung dan sebagainya. Semua resep minuman ini sudah melalui tahap percobaan berkali-kali hingga menemukan padu padan racikan yang pas. Jika di bisnis kopi dikenal istilah barista sebagai peracik kopi, maka untuk rempah dikenal istilah Acaraki sebagai peracik rempah/jamu.

“Minuman rempah ini tidak hanya bergerak di rasa, bau dan warna namun lebih dari itu, ada proses storytelling dan edukasi dari setiap produk minuman yang disajikan, sehingga membuat nilainya jauh lebih tinggi dari produknya itu sendiri,” kata Dosen UMM, Eka Khadarpa.

Rempah Empire yang berada di Beji, Kota Batu mulai buka sejak pertengahan April lalu. Usaha ini sempat berhenti karena peraturan pemerintah akibat pandemi Covid-19. Saat ini Rempah Empire kembali buka dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sumber: https://republika.co.id/berita/qbzp2g335/dosenmahasiswa-umm-buat-bisnis-kuliner-rempah
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler