Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan kelas khusus Big Data School of Social Politics (B-Sospol). Kegiatan ini berlangsung sejak Senin (27/6/2022) hingga Rabu (29/6/2022). Foto: Humas UMM
Kelas B-Sospol bertujuan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan kelas khusus Big Data School of Social Politics (B-Sospol). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dan berlangsung sejak Senin (27/6/2022) hingga Rabu (29/6/2022).
Direktur Pengembangan Program dan Riset B-Sospol, Salahudin mengatakan, kelas ini bertujuan untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Hal ini terutama dalam menghadapi era digital serta mampu mewujudkan program UMM Pasti Lulus Tepat Waktu, Pasti Profesional (PASTI). “Hadirnya kelas ini juga berupaya untuk membantu dunia industri untuk mengembangkan organisasi berbasis big data dan Artificial Intelegensi (AI)," katanya.
Menurut dia, Kelas B-Sospol akan terus berlanjut dengan memberikan inovasi-inovasi sehingga mampu mencetak profesional. Dengan begitu, mereka bisa menjadi rujukan dunia industri sebagai pusat pengembangan SDM unggul dalam bidang data science.
Sementara itu, Dekan FISIP UMM, Profesor DMuslimin menjelaskan, kelas-kelas CoE yang telah disediakan memang ditujukan bagi para mahasiswa maupun praktisi. Salah satunya kelas B-Sospol yang berusaha memberikan pemahaman lebih dalam tentang big data dan AI.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan kelas khusus Big Data School of Social Politics (B-Sospol). - (Universitas Muhammadiyah Malang)
Dia juga menyinggung tentang paradigma dan literasi baru yang tidak lagi berbasis sekadar menghitung, membaca dan menulis. Hal ini justru mengharuskan manusia untuk memahami literasi data serta menganalisisnya.
Hal yang pasti, kata dia, data tentu akan berkaitan erat dengan teknologi. Maka itu, UMM harus segera berbenah dan belajar teknologi dengan lebih baik. Bukan hanya perangkat kerasnya tetapi juga cara menggunakan dan memaksimalkannya.
Muslimin tidak lupa mengingatkan keahlian lain yang perlu dimiliki adalah pikiran yang kritis serta kreatif. Tanpa keduanya, teknologi yang maju tidak kan ada artinya. Begitupun dengan kolaborasi, inovasi, dan komunikasi dengan baik.
Sejalan dengan hal itu, Wakil Rektor I UMM Profespr Syamsul Arifin menilai, saat ini sudah banyak pekerjaan-pekerjaan baru yang bermunculan. Satu di antaranya adalah data science. Tidak hanya di dunia industri, kemampuan big data analysis juga dibutuhkan oleh bidang akademik di sekolah maupun kampus.
"Maka, kelas ini menjadi hal yang penting untuk diikuti agar bisa memahami big data dengan baik. Menariknya, peserta tidak hanya berasal dari mahasiswa sospol saja, tapi ada juga mereka yang basicnya di luar itu bahkan juga dari luar UMM,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (30/6/2022).