REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Akademisi dari Universitas Muhamadiyyah Malang (UMM), Ilyas Masudin, menciptakan konsep manajemen logistik kemanusiaan dan logistik halal dengan mengadopsi traceability technology. Berkat kepakarannya itu, Ilyas dikukuhkan sebagai guru besar baru UMM di bidang logistik dan rantai pasok.
Kemunculan dua konsep manajemen logistik tidak lepas dari kondisi yang terjadi di Indonesia. Salah satunya akibat dari fenomena rantai pasokan logistik. Saat ini hal tersebut kurang visibilitas dan transparansi di setiap tahap perjalanan dari bahan mentah hingga produk konsumen.
"Padahal, visibilitas dan transparansi proses pemasokan dapat memberikan dampak positif terhadap kedua belah pihak," kata Ilyas.
Traceability merupakan kapasitas untuk memverifikasi sejarah, lokasi atau status suatu barang melalui identifikasi terdokumentasi. Sayangnya, penyedia dan penyalur barang sering mengabaikan proses ini. Apabila proses ini diperhatikan dengan seksama, maka dapat meningkatkan kepuasan konsumen.