Sejumlah peserta mengikuti acara Milad Seabad Muhammadiyah di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (18/11). |
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Sumbangsih Muhammadiyah terhadap perekonomian bangsa dinilai masih kecil. Kondisi itu juga berlaku sama pada ormas Islam lainnya.
Tapi, peneliti Arizona State University, Amerika Serikat (AS), Mark R Woodward, menyatakan organisasi masyarakat sebesar Muhammadiyah seharusnya bisa menjadi lokomotif penggerak roda ekonomi Indonesia.
Meski aset yang dimiliki mencapai triliunan rupiah, namun jika dibandingkan dengan total penerimaan negara, tentu jumlahnya masih kecil. “Ekonomi nasional masih didominasi pengusaha besar. Muhammadiyah sangat kecil kontribusinya," ujarnya dalam seminar “International Research Conference on Muhammadiyah” (IRCM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (1/12).
Ide mendirikan bank Muhammadiyah dinilainya merupakan ide bagus. Namun secara kapitalisasi jelas kalah dengan bank syariah nasional.
“Ini harus menjadi perhatian. Tumbuhnya puluhan juta kaum menengah baru harus digaet Muhammadiyah,” sarannya. “Telat sedikit, gerak laju Muhammadiyah di masa mendatang bisa tertinggal dengan ormas Islam lainnya.”