REPUBLIKA.CO.ID,MALANG - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menyoroti percakapan mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, lewat saluran telepon dengan stasiun televisi. Dia menyebut Nazaruddin bagaikan teroris yang dipenuhi bom melekat di tubuhnya.
“Semua sudah tersandera oleh kesalahannya sendiri-sendiri. Nazaruddin bagaikan seorang teroris yang dipenuhi dengan bom yang melekat di tubuhnya. Sehingga jika ditangkap, bom itu tak hanya menyelakakan dirinya sendiri tetapi juga yang menangkapnya, “ ujarnya, Rabu (20/7).
Mahfud menyampaikan pernyataan itu dalam seminar dan dialog kebangsaan yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam kesempatan itu, turut hadir Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay. Dialog mengambil tema 'Jati Diri Bangsa dalam Perspektif Hukum, Sosial dan Politik.'
Menurut Mahfud, penegakan hukum yang seharusnya meliputi subtansi, struktur dan kultur itu terasa timpang. Pasalnya, aparat tak bisa menegakkan hukum. Hal tersebut tergambar dari kelakukan Nazaruddin yang telah dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu bisa berdialog lewat saluran telepon dengan stasiun televisi. Tetapi, aparat tidak bergerak menangkapnya.