REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengoptimalisasikan ekstrak kulit bawang merah menjadi sebagai agen restorasi glutation tereduksi dan hepatoprotektor pada acetaminophen-induced liver injury. Penelitian yang dilakukan Radya Kusuma Ardianto, Lucky Dimas Abimanyu, dan Afif Wafiq Waliyuddin ini berhasil menyabet juara pertama di Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Tingkat Nasional (Pimtanas) 2020.
Ketua tim Radya Kusuma Ardianto, mengatakan, penelitiannya dilatarbelakangi adanya perilaku masyarakat yang cenderung tidak waspada dengan efek dan pengaruh obat. Salah satu contoh yang sering didapati, yakni penggunaan obat paracetamol. "Meski mudah ditemukan, tapi tidak jarang menyebabkan alergi bahkan keracunan,” kata Radya di Kota Malang, Ahad (13/12).
Melihat fenomena tersebut, Rady dan kedua temannya tergerak untuk menggarap program kreativitas mahasiswa penelitian (PKM-PE). Tim membahas mengenai kulit bawang merah yang dikenaln sebagai bahan herbal. Selain itu, mereka juga ingin mematahkan anggapan masyarakat bahwa bahan herbal tidak perlu diteliti lebih dalam.
"Padahal Indonesia memiliki bahan herbal yang melimpah. Sayang kalau tidak ada penelitian yang membahas kegunaannya lebih lanjut,” ucap mahasiswa Fakultas Kedokteran UMM tersebut.
Radya dan tim membutuhkan 1,5 bulan untuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Salah satunya terkait ulasan 42 jurnal internasional dengan tujuan bisa memahami materi secara mendalam. Radya tak menampik, proses penelitian cukup melelahkan, tapi semua terbayar tuntas karena berhasil menjadi juara.
Radya mewakili tim, mengucapkan rasa terima kasih ke pada Kampus Putih yang selalu mendukung dalam setiap kreativitas mahasiswanya. Ucapan tersebut, terutama ditujukan kepada dosen pembimbing, yaitu dr Abi Noerwahjono."Yang sudah menyisihkan waktu saat proses pengerjaan. Selain itu, kepada dr Dian Yuliartha Lestari, selaku pemonev dalam pelaksanaan PKM tersebut," jelasnya.