Dimanapun tempatnya tidak menghalangi kita untuk beribadah sholat |
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, HA Malik Fadjar berpendapat, orang yang rajin beribadah adalah orang yang optimis menghadapi masa depan. Hal itu dikatakan Malik ketika membacakan orasi bertema 'Ibadah dan Optimisme' di depan 897 wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Sabtu, (26/5).
Pria 73 tahun itu mengutip hasil riset di Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan, 56 persen jumlah responden yang aktif beribadah lebih optimis dalam menghadapi hidup. “Ini berarti peran agama sangat mempengaruhi kebutuhan rohani dan juga fisik,” kata Malik yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional para Kabinet Gotong Royong era mantan Presiden Megawati Soekarno Putri.
Persoalan agama, menurut Malik menyangkut eksistensi tauhid dan akidah. Dalam Islam, hidup dimulai dengan percaya dan beriman kepada Allah. Iman itu harus terimplementasi menjadi amal soleh, kata pria kelahiran Yogyakarta, 22 Februari 1939 silam itu.
“Iman dan takwa dengan sendirinya mendorong amal saleh,” ujar Menteri Agama di Kabinet Reformasi Pembangunan atau era pemerintahan mantan Presiden BJ Habibie tersebut.
Untuk memperkuat iman tadi, masih kata Malik, maka ritual ibadah wajib dilakukan. Pasalnya, ibadah merupakan sarana mendidik umat agar berpegang teguh kepada kebenaran. Kebenaran itulah yang akan dijadikan pedoman hidup optimis seseorang. Sebab, menurut jebolan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Malang itu, mereka yang yakin akan suatu kebenaran, maka akan lebih optimis.
“Jadi dalam saat apapun, suka dan duka, tetaplah beribadah dan berdoa, karena itu bisa membangun optmisme kita,” tutur Malik yang berharap alumni UMM dapat terus membangun optmisme tersebut.
Di kesempatan yang sama Rektor UMM, Muhadjir Effendy mewanti-wanti kepada para lulusan agar memiliki ciri khas ketika terjun ke lapangan, yakni dikenal sebagai pribadi yang rajin shalat lima waktu. Untuk yang beragama selain Islam, juga diminta lebih rajin beribadah menurut keyakinannya.
“Jika selama ini saudara-saudara belum lengkap shalatnya, maka setelah lulus, shalatlah lebih sempurna lagi. Karena shalat adalah ciri khas seorang Muslim,” pesan Muhadjir.