Sejumlah calon mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) menyelenggarakan tes substantif di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (25/7/2022).
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkomitmen melahirkan pendidik yang profesional. Salah satunya diwujudkan melalui penyelenggaraan tes substantif bagi para calon mahasiswa PPG seluruh Indonesia.
Koordinator PPG UMM Trisakti Handayani menjelaskan, tes ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa pra jabatan 2022. Pelaksanaannya dilakukan serentak bersamaan dengan 45 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Indonesia, salah satunya UMM. Sementara itu, pengaturan dan ketentuan penerimaan dipegang langsung oleh pusat, dalam hal ini Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud-ristek.
“Dalam proses pembelajarannya nanti juga dilaksanakan oleh LPTK masing-masing, termasuk UMM. Total, ada 1.650 peserta yang mengikuti tes di Kampus Putih UMM dan menjadi salah satu yang terbanyak,” katanya.
Trisakti mengungkapkan, ada tiga tes yang harus diikuti oleh calon mahasiswa. Hal ini diawali dengan tes administratif yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, kemudian mengikuti tes substantif. Jika berhasil lolos, mereka akan menginjak tes terakhir, yakni proses wawancara.
Menurutnya, tes wawancara menjadi proses seleksi yang menentukan apakah calon mahasiswa benar-benar memiliki panggilan jiwa untuk menjadi seorang guru. Apalagi kini guru seringkali menjadi pilihan kesekian dan akhirnya hanya dikerjakan dengan asal-asalan. Padahal, pendidik menjadi satu faktor penting dalam membangun sebuah bangsa.
Saat ini, kata dia, guru merupakan penentu masa depan sebuah bangsa. Jika pendidikannya baik, maka semakin besar pula peluang untuk mewujudkan generasi yang andal dan mampu bersaing. Bukan hanya di dalam negeri tetapi juga bersaing secara global. Selain itu juga sebagai upaya mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
Saat ini, Kampus Putih UMM menjadi perguruan tinggi swasta (PTS) nomor satu yang menerima kuota PPG dari GTK Kemendikbud-ristek. Kampus ini juga masuk dalam tujuh besar perguruan tinggi dengan kuota mahasiswa PPG terbanyak. Kemudian persentase kelulusan juga cukup tinggi yakni selalu di atas 82 persen.
Menurut Trisakti, terdapat tiga aspek penting yang menentukan seberapa banyak kuota yang akan didapatkan LPTK. Pertama, yakni seberapa bagus mutu dan kualitas LPTK terkait dan sejauh mana dapat menerapkan dan menghasilkan lulusan yang cakap. Kedua, komitmen penyelenggara dalam mencetak guru dengan empat kompetensi yaitu profesional, pedagogi, sosial, dan kepribadian.
Kemudian yang terakhir ialah sarana dan prasarana. Dengan kata lain, terkait kesiapan LPTK dalam memberikan fasilitas yang mumpuni sehingga dapat mencetak guru dan pendidik yang profesional. "Dengan begitu, mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 bukan hanya menjadi angan belaka tapi benar-benar akan terjadi,” ucapnya dalam pesan pers yang diterima Republika, Senin (25/7/2022).