REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 77 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dan mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina pramuka di bumi perkemahan Sumber Waras, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (4/7) hingga Sabtu (8/7).
Sebelum berangkat ke bumi perkemahan, alumni program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM-3T) ini lebih dulu mengikuti pembukaan di ruang sidang Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ketua pelaksana kegiatan, Oki Dika Gura menyatakan KMD dan KML ini adalah program kerja PPG UMM bekerja sama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Malang.
Sejak tahun 2013, kegiatan pramuka masuk dalam kurikulum pembelajaran di semua level pendidikan. Untuk itu, kata Oki, alangkah lebih baik bila tiap guru bisa membina pramuka. “Di KMD akan mendapatkan materi, baik di dalam ruangan maupun lapang. Sebagai calon pendidik, akan lebih baik bila memiliki ijazah KMD dan bisa membina pramuka, karena pramuka sudah masuk di kurikulum,” ujarnya.
Sementara itu, dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM, Dr Poncojari Wahyono, MKes mengatakan PPG di UMM sudah berjalan selama dua tahun. Amanah dari Kemenristek Dikti ini tak sembarangan. Pasalnya, tidak semua kampus bisa menyelenggarakan PPG. Di Jawa Timur, UMM menjadi satu-satunya kampus swasta penyelenggara PPG.
Untuk menyelenggarakan PPG, UMM mesti mengikuti seleksi berdasarkan akreditasi dan AIPT fakultas, kegiatan FKIP, serta kinerja dan kompetensi dosen. Selain PPG, UMM juga mengemban amanah untuk menyelenggarakan PLPG sejak delapan tahun lalu. “Banyak FKIP di kampus lain yang tidak berkesempatan menyelenggarakan program ini. Evaluasi dari penyelenggaraan program ini juga dilakukan tiap tahun oleh Kemenristek DIkti. Jadi, UMM harus mengembangkan kualitas dengan harapan kedua program ini akan terus terselenggara di FKIP UMM,” katanya.