REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat ini sedang mendesain sistem kurikulum yang selama ini dijalankan. Upaya ini bagian dari terobosan baru, termasuk menyikapi persoalan yang ada di dunia.
Rektor UMM, Fauzan, menerangkan UMM nantinya akan memiliki mata kuliah lintas disiplin. Mata kuliah ini dapat dipilih sesuai dengan kehendak dan minat para mahasiswa. Sistem baru ini diusahakan agar bisa diaplikasikan pada semester ini di UMM.
"Jadi sistemnya, umpamanya saya ambil pendidikan bahasa Indonesia di UMM. Dalam perkembangan kuliah, ternyata cita-cita saya goyah. Dari sini, UMM berusaha memfasilitasi keterampilan ganda si mahasiswa, di samping keterampilan pertama yang sesuai dengan jurusannya," ujar Fauzan saat dihubungi Republika.co.id, Senin (19/2).
Menurut Fauzan, mahasiswa dibebaskan untuk memilih bidang apa yang akan difokuskan pada mata kuliah baru tersebut. Bahkan, mahasiswa dapat memilih bidang yang tidak ada di universitas. Jika minat suatu bidang di luar universitas muncul, Fauzan menegaskan, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan institusi terkait.
"UMM misalnya kan tidak punya jurusan batik lalu kalau nanti ada mahasiswa yang mau punya keahlian di bidang tersebut, ya, akan kita fasilitasi. Kita akan ajak perusahaan batik dan ini akan tetap kita berikan meski yang minat satu mahasiswa sekalipun," ujar Fauzan.
Mengenai peluncurannya, Fauzan mengatakan, ini kembali pada kesiapan fakultas yang ada di UMM. Namun dari segi rektorat, dia meminta agar semester ini bisa dijalankan. Mahasiswa diharapkan pada akhir semester dapat mengenyam mata kuliah itu.
"Mata kuliah ini terutama akan diberikan saat mahasiswa liburan akhir semester. Mereka bisa melakukan sesuatu untuk dirinya di saat liburan," tambah dia.