REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan pelatihan 'Patriot Perjuangan Pangan, dari Papua untuk Bangsa' di Pusat Riset Inovasi, Laboratorium, dan Edupark UMM, Kota Malang pada Jumat (8/1). Para peserta mendapatkan materi, pelatihan, serta keterampilan dalam bidang pertanian dan peternakan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy dan Rektor UMM Dr Fauzan. Dalam sambutannya secara virtual, Muhadjir menyampaikan, wilayah Papua memiliki kekayaan yang berlimpah. Keanekaragaman flora dan fauna yang banyak juga menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan.
Selain itu, menurut Muhadjir, tingkat kecerdasan dan fisik yang dimiliki Papua juga tergolong bagus. Papua memang memiliki banyak sekali kelebihan, baik dari segi sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. "Meski demikian mental dan motivasi kerja yang ada masih kurang memadai," kata Muhadjir dalam siaran pers, Sabtu (9/1).
Berdasarkan situasi tersebut, Muhadjir berharap, agenda pelatihan bisa menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan mental kerja putra dan putri terbaik Papua. Tak lupa, ia juga menginginkan agar para peserta bisa menjadi pionir dalam usaha memajukan Papua di masa depan.
Harapan serupa disampaikan Rektor UMM, Fauzan. Ia menargetkan, pelatihan patriot Papua bisa memberikan dampak yang lebih luas terutama para peserta yang sudah hadir. Fauzan mengaku, ingin melihat mereka menjadi petani yang tangguh. "Tidak hanya paham teori tapi juga bisa menjadi petani yang profesional,” ucap Fauzan.
Dia menjelaskan, pelatihan pangan tersebut nantiknya dilaksanakan secara periodik. Pada periode pertama, ada sejumlah putra-putri Papua yang akan turut serta dalam dua sesi. Sesi pertama, mereka mendapatkan pembekalan materi selama dua hari.
Pada sesi kedua, mereka melaksanakan praktik lapangan yang diadakan selama dua bulan penuh. “Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen UMM dalam rangka merealisasikan satu tekad dan visi UMM, yakni dari Muhammadiyah untuk bangsa,” kata Fauzan.
Peserta pelatihan, Arie Ferdinand mengatakan, sumber daya alam Papua memang kaya potensi. Namun, ia mengakui, kekayaan itu belum dibarengi dengan pengelolaan secara baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat setempat.
Arie berharap, dengan keikutsertaan dalam pelatihan patriot pangan bisa memperoleh banyak keterampilan. Bahkan, sambung dia, bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Papua di bidang pertanian dan peternakan. "Rakyat papua dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki secara mandiri,” kata Arie selaku koordinator peserta.