Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan pendampingan dan pengembangan hasil bumi di Desa Sragi, Blitar, Jawa Timur.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali melaksanakan pendampingan dan pengembangan hasil bumi di Desa Sragi, Blitar. Fokus dalam program ini antara lain mengadakan pelatihan untuk pembuatan produk minuman serbuk rambut jagung dan jahe dengan merk “Palawidja”.
Tim yang tergabung dalam program ini terdiri atas sejumlah dosen FPP. Dosen-dosen yang dimaksud antara lain Vritta Amroini Wahyudi sebagai ketua tim lalu dibantu oleh Hanif Alamudin Manshur, M. Zul Mazwan. Kegiatan ini turut berkolaborasi dan dibantu para mahasiswa melalui Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEKPA).
Ketua tim Vritta menjelaskan, program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar mampu menghasilkan produk unggul pertanian. Salah satunya dengan cara mengikuti pelatihan pengolahan produk rambut jagung dan jahe serta pemasaran hasil pertanian. "Dengan kata lain, Kampus Putih UMM berupaya menyiapkan masyarakat Desa Sragi menjadi kelompok sociopreneur," ucapnya.
Dalam pelatihan ini, mahasiswa UMM punya andil mendampingi untuk membuat minuman serbuk. Metode serbuk yang dipilih adalah foam mat drying. Teknik ini dipilih karena memiliki keunggulan dalam mempercepat proses penguapan air. Hal ini dilakukan pada suhu yang lebih rendah sehingga nilai gizi yang ada dalam bahan dapat dipertahankan.
Tak hanya melaksanakan pelatihan pembuatan minuman serbuk rambut jagung dan jahe, acara ini juga memberikan materi mengenai peningkatan kapasitas BPD yang ditujukan untuk perangkat desa. Sederet pemateri dihadirkan dari prodi ilmu pemerintahan dan salah satunya Krishno Hadi.
Krishno menyampaikan, salah satu karakter dari desa mandiri itu harus mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Sragi, yakni pengembangan usaha minuman serbuk dari bahan rambut jagung dan jahe. Jika pengembangan produk ini berhasil, maka akan menjadi contoh bagi desa-desa yang lain untuk mengembangkan potensinya juga.
Ia mengapresiasi langkah Kampus Putih UMM untuk terjun langsung berperan membantu masyarakat. Menurutnya, salah satu ciri kampus maju adalah memiliki peran konkret kepada masyarakat. Para perangkat desa juga antusias dan mau belajar hal baru sehingga Krishno yakin pengembangan desa itu akan lebih baik lagi.
Sementara itu, Sutikno Ketua BPD Desa Sragi, Sutikno berterimakasih kepada UMM yang senantiasa membantu pihaknya. Di samping itu, juga menyajikan materi menarik dari para pemateri andal yang mudah dipahami oleh masyarakat desa Sragi.
Selanjutnya, sebagai mitra kerja pemerintah, dia berharap bisa bekerja sama dengan UMM secara berkelanjutan."Sehingga apa yang menjadi cita-cita Desa Sragi bisa terwujud,” ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (26/7/2022).