Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut memeriahkan resepsi Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, Rabu (18/11). |
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut memeriahkan resepsi Milad ke-108 Persyarikatan Muhammadiyah, Rabu (18/11). Perayaan ini dilakukan melalui agenda nonton bareng (nobar) resepsi Milad 108 Tahun Muhammadiyah yang disiarkan secara langsung melalui saluran resmi Youtube Muhammadiyah.
Meski demikian, UMM mempunyai cara tersendiri untuk merayakan Milad ke-108 Tahun Muhammadiyah. Salah satunya dengan kegiatan penyematan pita merah putih kepada seluruh peserta nobar yang hadir. Penggunaan pita ini sebagai simbolisasi penghormatan bagi ratusan tenaga kesehatan (nakes) di seluruh wilayah Indonesia yang gugur selama pandemi Covid-19.
Rektor UMM, Fauzan, menyampaikan, milad ke-108 Muhammadiyah kali ini mengandung spirit. Yakni, seluruh kader Muhammadiyah harus bisa menjadi solutor terhadap persoalan-persoalan bangsa. "Khususnya menghadapi pandemi Covid-19 ini," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Rabu (18/11).
Fauzan mengungkapkan hal yang perlu dilakukan para kader dalam perjalanan menyongsong kehidupan ke depan. Kader Muhammadiyah harus lebih meningkatkan peran-peran strategis dan memiliki kebermanfaatan yang lebih luas untuk masyarakat Indonesia. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam semboyan Kampus Putih, “UMM, dari Muhammadiyah untuk Bangsa”.
Di sisi lain, dalam pidato Milad ke-108 Tahun Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyatakan, warga Muhammadiyah harus tetap bersemangat dalam usaha-usaha memajukan dan menyelesaikan masalah bangsa seberat apapun. Di tengah pandemi Covid-19 dan masalah negeri, segenap keluarga Muhammadiyah diharapkan terus memupuk ghirah dalam gerakan organisasime. Kemudian mengembangkan dan menjalankan peran keumatan serta kebangsaan sesulit apapun situasi yang dihadapi.
“Bukalah pandangan positif, bukalah cakrawala luas dan penuh optimisme. Yakinlah, terdapat kuasa dan rahasia Tuhan di tengah masalah yang dihadapi seberat apapun. Jalan ruhaniah bagi kaum beriman setelah berikhtiar adalah mengembalikan urusan kepada Allah SWT yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Faidza ‘azamta fatawakal ‘alallah,” kata Haedar.
Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo juga turut menghadiri agenda ini secara virtual. “Atas nama masyarakat, bangsa dan negara saya ucapkan selamat Milad ke-108 kepada Persyarikatan Muhammadiyah. Usia yang telah banyak diisi oleh Muhammadiyah dengan banyak karya dan kontribusi, dengan pengabdian yang ikhlas dan sungguh-sungguh yang semakin kuat dan kokoh bersama waktu,” kata Joko Widodo dalam pidato sambutannya.
Paduan Suara Gita Surya UMM juga turut berkontribusi sebagai pengisi acara Milad ke-108 Muhammadiyah. Unit kegiatan mahasiswa di bidang musikal ini membawakan lagu ciptaan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Lagu yang diaransemen oleh gitaris Sheila On 7 Eross Candra ini dijadikan lagu resmi Muktamar Muhammadiyah.