KBRN, Malang : Sebanyak 17.500 pendaftar dari berbagai daerah bersaing untuk mendapatkan kursi sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, total ada 8 ribu kursi yang diperebutkan melalui serangkaian tes. Adapun jumlah pendaftar Kampus Putih UMM di 2022 mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, yakni dari kisaran 14.500 yang naik menjadi 17.500 atau naik sekitar 3 ribu pendaftar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Nurudin, Selasa (23/8/2022). Menurutnya, jumlah pendaftar diprediksi terus naik karena UMM masih membuka pendaftaran hingga awal September nanti.
“Ada sederet fakultas yang mengalami kenaikan pendaftar. Salah satunya Fakultas Teknik yang sebelumnya berada di angka hampir 2000, kini sudah hampir mencapai 3000. Jumlah itu didominasi oleh prodi Teknik Informatika dan Teknik Mesin,” katanya.
Nurudin menilai, salah satu faktor kenaikan ini adalah kebutuhan di dunia industri. Dengan adanya perubahan dan perkembangan teknologi, sumber daya manusia yang menguasai TI tentu sangat dibutuhkan.
“Apalagi makin ke sini banyak sektor yang mau tidak mau harus menggunakan aspek digital. Hal ini mendorong calon mahasiswa untuk mengambil prodi yang akan memudahkan jalannya menjadi seorang ahli TI,” tambah dosen Ilmu Komunikasi tersebut.
Selain karena tren, Nurudin mengungkapkan bahwa puluhan Center of Excellence (CoE) yang dimiliki UMM juga menarik perhatian. Apalagi dengan program-program yang menggaet Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sebagai tutor.
“Begitu juga dengan kemungkinan peluang pekerjaan yang bisa didapat, bahkan sebelum lulus dari UMM,” kata dia.
Dalam menyikapi kenaikan ini, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa Kampus Putih harus terus meningkatkan pelayan dan manajemen. Sehingga jumlah mahasiswa yang banyak ini bisa dimaksimalkan.
“Selain itu, proses transfer ilmu dan skill bisa terlaksana dengan baik, sehingga mahasiswa dipastikan lulus tepat waktu dan pasti bekerja dan mandiri. Jika berjalan dengan baik, lulusan-lulusan yang UMM cetak tentu akan mengambil peran strategis dalam mewujudkan Indonesia emas 2045,” pungkasnya.
