Gandeng 9 Pemda, Mahasiswa HI UMM Bantu Branding Kota Berstandar Internasional
KBRN, Malang : Sebanyak 32 mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (HI UMM) yang tergabung di program Center of Excellence (CoE) Kelas Profesional Paradiplomasi diterjunkan ke 9 kota dan kabupaten di Indonesia. Para mahasiswa ini akan turut serta membranding kota-kota tersebut agar bisa mencapai standar internasional dalam program magang empat bulan periode September-Desember 2023.
Sejumlah kota tersebut yakni Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Probolinggo, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Malang.
Koordinator CoE Paradiplomasi, Hafid Adim Pradana mengatakan, sebelum terjun ke lapangan, para peserta dibekali dengan pemahaman dan pelatihan.
Terutama terkait peranan diplomasi substate actor, regulasi dan undang-undang, dan manajemen kerjasama luar negeri untuk pemerintah daerah.
“Selain itu juga skill untuk inventarisir potensi daerah dalma kaitannya untuk branding kota berstandar internasional,” katanya, Selasa (10/10/2023).
Salah seorang mahasiswa yang bertugas di Surabaya, Hilal Wahid mengaku senang dan tertantang. Apalagi selama bertugas di sana, ia dan rekan-rekannya menjadi jembatan anatara Kota Surabaya dengan sejumlah kota di luar negeri.
“Kami juga sudah sering berkoordinasi terkait agenda sister city bersama dengan Kota Kitakyushu Jepang,” ujarnya.
Dalam kemitraan itu, ia dan tim fokus pada branding Kota Surabaya menjadi kota berstandar internasional melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM), transfer teknologi, optimalisasi pariwisata, hingga pertukaran pelajar.
“Kami juga ikut mengatur strategi pengembangan kerja sama Kota Surabaya dengan kota-kota mancanegara lainnya, termasuk strategi media sosial,” tandas Hilal.
Adapun melalui program CoE Paradiplomasi ini, diharapkan mahasiswa HI UMM dapat berkontribusi aktif dalam implementasi Permendagri No. 25 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri dan Kerja Sama Daerah dengan Lembaga di Luar Negeri. Sehingga, setelah lulus nanti para mahasiswa dapat menjadi diplomat muda yang berdaya saing internasional, namun tetap strategis bagi pengembangan daerah.
