KBRN, Malang : Kaum muda memegang peran penting dalam upaya memajukan Indonesia. Sosok inklusif merupakan modal penting yang harus dimiliki oleh kaum muda. Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. pada acara konsolidasi kebangsaan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM). Kegiatan tersebut digelar secara luring di hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin (5/9/2022).
“Jangan menjadi orang yang eksklusif, kita harus mejadi orang yang inklusif. Meskipun inklusif, kita juga harus memiliki pendirian yang kokoh dan juga pandangan-pandangan yang berkemajuan. Berkolaborasi dan saling belajar dari kesalahan satu sama lain juga menjadi hal yang penting. Saya percaya, di tangan anak-anak muda, organisasi Muhammadiyah dan bangsa akan memperoleh masa yang berkemajuan,” kata Haedar.
Menurutnya, ada beberapa masalah potensial yang akan mengancam kehidupan bangsa. Pertama adalah pembelahan politik dan idelogi. Dari pemilu ke pemilu seharusnya dapat mendewasakan masyarakat agar tidak terjadi berpecahan.
“Namun fakta di lapangan menunjukan bahwa pemilu selalu melahirkan perpecahan baru. Kedua, ada golongan orang yang menginginkan kekuasaan. Dalam hal ini, pembangkitan primordialisme atau keinginan menjunjung tinggi ikatan sosial sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Permasalahan terakhir adalah bias dalam memproyeksikan ideologi kebangsaan. Beberapa kelompok kecil masyarakat yang tidak puas akan sistem kebangsaan mencoba untuk membuat idealisme sendiri dengan menggunakan Islam sebagai landasannya.
“Hal itu bisa menjadi sebuah ancaman bagi ideologi bangsa dan melahirkan suatu perpecahan. Pemahaman terhadap konsep Pancasila harus benar-benar ditanamkan,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Haedar juga berpesan pada Angkatan Muda Muhammadiyah agar bergaul dengan berbagai macam orang yang berbeda. Hal ini akan membuka pandangan-pandangan baru yang belum pernah mereka temui.
“Untuk itu, para kaum muda juga harus cepat tanggap terhadap perkembangan iptek dan teknologi terbaru. Hal ini akan menjadi instrumen penting dalam kemajuan Muhammadiyah ke depannya,” kata dia.
Perwakilan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), Diyah Puspitarini, M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menampung gagasan dan sumber pikiran dari para kader muda Muhammadiyah.
“Saya harap para narasumber dapat memberikan buah pikirannya sehingga mampu mendorong generasi muda Muhammadiyah menghasilkan ide dan inovasi cemerlang serta memberikan jalan keluar bagi persoalan bangsa,” tandas ketua umum pimpinan pusat Nasyiatul Aisyiyah itu.