Suasana pemakaman almarhum Farzah Dwi Kurniawan, korban meninggal ke-135 tragedi Kanjuruhan
KBRN, Malang : Civitas Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali berduka. Farzah Dwi Kurniawan Jhovhanda, mahasiswa jurusan teknik sipil UMM menjadi korban ke-135 yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. Mahasiswa asli Malang ini meninggal pada Minggu (23/10/2022) kemarin malam setelag mendapat perawatan di ICU Rumah Sakit Saiful Anwar selama 23 hari.
Farzah dikenal sebagai mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Bahkan ia juga pernah mewakili UMM di ajang Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI). Hal itu yang diungkapkan oleh salah satu temannya, Fathur Rizqi.
Menurutnya, Farzah selama aktif dalam lembaga semi otonom (LSO) Surya di bidang riset dan pengembangan.
“Farzah adalah salah satu teman yang gigih. Baik pada proses perkuliahan atau sebagai tim Surya. Dia selalu bekerja keras membuat inovasi untuk memenangkan kompetisi,” kata Fathur, Senin (24/10/2022).
“Fathur adalah sosok yang sopan. Tidak jarang, kalau bicara dengan teman-temannya menggunakan bahasa krama. Bahkan tugasnya di LSO Surya juga selalu diselesaikan dengan baik,” imbuhnya.
Fathur, mengungkapkan bahwa Farzah memang memiliki hobi bermain sepak bola. Tetapi sejauh yang ia tahu, temannya itu hampir tidak pernah menonton sepak bola secara langsung di stadion. Pertandingan Arema melawan Persebaya pada 1 Oktober lalu menjadi kesempatan pertamanya untuk menonton langsung.
“Saya kaget ketika diberitahu Farzah meninggal. Saat magrib keadaannya membaik, tetapi jam setengah delapan malam kondisi memburuk dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya,” kata ketua tim LSO Surya UMM itu.
Rasa kehilangan juga dirasakan oleh pihak Kampus UMM, khususnya sivitas akademika jurusan Teknik Sipil Kampus Putih. Farzah yang juga turut membantu sebagai asisten laboratorium Muhammadiyah Applied Technologi Center (MATC).
“Almarhum merupakan mahasiswa yang aktif baik akademik maupun dalam aktivitas LSO Surya. Ia beberapa kali mewakili UMM dan tahun ini juga menjadi panitia tim yang mendukung para finalis ke final KBGI dan Kompetisi Jembatan Indonsia tahun ini. Tapi kehendak Allah berkata lain dan tentu tidak bisa diubah. Semoga amal ibadah almarhum diterima dan diampuni kesalahannya,” kata sekretaris jurusan teknik sipil UMM, Dr. Ir. Moh. Abduh, ST., MT., IPM., ACPE., ASEAN Eng.