KBRN, Malang : Mahasiswa manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Afta Gita Muhammad berhasil mengembangkan Tcah Angon, sebuah aplikasi berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang khusus untuk memudahkan peternak lokal dalam transaksi jual beli ternak. Pengembangan ini ia lakukan bersama tim lintas universitas dari beberapa kampus.
Bahkan tim ini sukses menyabet penghargaan di ajang ‘Internasional Science and Invention Fair’ dengan mengangkat inovasi yang menggabungkan teknologi dan kearifan lokal Jawa pada November ini.
Afta mengungkapkan bahwa awalnya sempat kesulitan menentukan subtema. Setelah diskusi panjang, akhirnya mereka memilih subtema teknologi yang sesuai dengan jurusan masing-masing anggota tim.
“Kebetulan kami dari prodi yang berbeda, ada yang manajemen, informatika, peternakan dan lainnya. Ternyata kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan aplikasi yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya, Kamis (21/11/2024).
Pemilihan nama Tcah Angon diambil dari bahasa Jawa yang berarti ‘anak-anak penggembala’ dan terinspirasi dari tradisi lokal Jawa.
“Kami ingin aplikasi ini mudah diingat oleh pengguna dan terkesan akrab dan mewakili masyarakat peternak,” jelasnya.
Tcah Angon dirancang agar para peternak bisa melakukan transaksi secara digital melalui aplikasi. Meskipun saat ini aplikasi baru dikembangkan dalam bentuk desain tampilan (UI/UX) dan belum memasuki tahap pengembangan penuh, namun desain yang disajikan sudah sangat spesifik.
“Lewat aplikasi ini, peternak bisa melihat harga ternak, deskripsi spesifikasi ternak, dan melakukan pemesanan. Semua bisa dilihat dengan mudah lewat aplikasi yang kami rancang," tutur Afta.
Aplikasi ini telah digunakan para peternak di wilayah pedesaan Dampit Kabupaten Malang. Selain mendesain aplikasi, tim Afta melakukan survei lapangan untuk memahami kebutuhan peternak secara langsung. Salah satu kendala yang dihadapi adalah pemahaman para peternak terhadap teknologi baru ini.
“Kami berusaha membuat aplikasi yang sederhana dan mudah diakses oleh peternak, terutama mereka yang belum akrab dengan teknologi digital," jelasnya.
Afta berharap agar prestasi ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa UMM untuk berprestasi di tingkat internasional.
“Selain itu juga harapannya Tcah Angon bisa direalisasikan di masa depan sehingga bisa membantu lebih banyak peternak di Indonesia," ucapnya.