KBRN, Malang : Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkolaborasi dengan Universitas Al-Azhar Mesir menggelar kuliah umum bertema kepemimpinan perempuan dalam Islam, Selasa (11/2/2025). Acara ini menghadirkan Nahla Shabry Elsiedy, penasihat Syekh Al-Azhar Mesir, yang menekankan bahwa kepemimpinan perempuan bukan lagi soal izin, melainkan bagaimana mereka bisa menjalankannya dengan amanah.
Nahla menegaskan bahwa Islam telah memberikan ruang bagi perempuan untuk memimpin.
“Kita tidak lagi membicarakan apakah perempuan bisa menjadi pemimpin, tetapi bagaimana perempuan dapat memimpin dan mengabdi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kekuasaan, melainkan amanah, optimalisasi potensi, serta pengabdian.
Dalam sejarah Islam, banyak perempuan yang menunjukkan kepemimpinan kuat. Khadijah binti Khuwailid, misalnya, mendukung perjuangan awal Rasulullah SAW dan memiliki peran strategis dalam mengelola bisnis serta mendampingi Nabi. Begitu pula Aisyah RA, yang meriwayatkan lebih dari 2.000 hadits dan menjadi rujukan dalam berbagai bidang ilmu Islam.
“Kepemimpinan harus tetap mengutamakan pengabdian kepada masyarakat, tetapi tanggung jawab terhadap keluarga juga tidak boleh diabaikan. Perempuan bukan batu sandungan kemajuan, melainkan batu loncatan peradaban,” tegas Nahla.
Selain itu, Nahla mengapresiasi kualitas pendidikan UMM, terutama dalam pengajaran bahasa asing seperti Inggris dan Arab. Ia berharap UMM dapat menjalin kerja sama dengan Al-Azhar dalam pengajaran bahasa Arab, mengingat Al-Azhar memiliki tenaga pengajar berkualitas di bidang tersebut.
Sementara, Wakil Rektor V UMM, Prof. Tri Sulistyaningsih, menekankan bahwa peran perempuan, baik di ranah domestik maupun publik, selalu menjadi isu menarik untuk dikaji.
“UMM berkomitmen menyiapkan lulusan unggul dengan menjamin kualitas pendidikan terbaik. Kami berharap kerja sama dengan Al-Azhar dapat terus berlanjut di berbagai bidang,” pungkasnya.
