Jadi Komisaris Pertamina, Abdul Musyawir Yahya: Kuncinya Kejujuran dan Kepercayaan

Author : Humas | Minggu, 11 Agustus 2024 08:45 WIB | seru - seru

Abdul Musyawir Yahya SHI MH. (ist) - Jadi Komisaris Pertamina, Abdul Musyawir Yahya: Kuncinya Kejujuran dan Kepercayaan

Abdul Musyawir Yahya SHI MH. (ist)

Malang, SERU.co.id – Menjadi seorang Komisaris di sebuah perusahaan yang besar apalagi milik BUMN, merupakan hal luar biasa dan menjadi cita-cita banyak orang. Salah satunya Abdul Musyawir Yahya SHI MH. yang kini menjadi Komisaris Independen PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk. Menurutnya, kunci utama keberhasilan adalah kejujuran dan kepercayaan dimanapun berada.

Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2010 Program Studi (Prodi) Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Agama Islam (FAI) ini menjelaskan, prosesnya hingga saat ini tidaklah instan. Tentu ia dapatkan melalui kerja keras dan dedikasi yang tinggi.

“Jurusan kuliah saya adalah HKI, sedangkan perusahaan ini bergerak di bidang energy geothermal, jadi inilah tantangan saya. Karena ini sudah menjadi amanah dan tanggung jawab, maka saya harus bisa menjalankannya dengan sebaik mungkin,” seru Abdul, sapaan akrabnya.

Abdul mengaku, menjalankan peran sebagai komisaris adalah keinginannya untuk mengembangkan sayap secara profesional. Dia juga memberikan pesan, kejujuran dan kepercayaan merupakan dua hal dibentuk sedini mungkin.

Selain itu, Abdul juga menekankan, pentingnya integritas dan kepercayaan dalam lingkup dunia kerja. Pasalnya, dimanapun ia berada, sifat teladan yang baik harus selalu ada, selain kunci utama keberhasilan adalah rasa kejujuran dan kepercayaan

“Sudah saatnya saya mengabdi kepada negara, bukan hanya mengabdi dalam organisasi masyarakat seperti IMM atau Muhammadiyah. Apa yang kita tanam hari ini akan kita panen kemudian hari. Manfaatkan sebaik-baiknya apa yang bisa kalian dapatkan di kampus dan maksimalkan ilmu yang kalian peroleh,” pesannya

Abdul mengaku, kampus menjadi tempat menimba ilmu, berekspresi, dan bereksperimen tentang arti kehidupan yang sebenarnya. Selama kuliah, ia sangatlah aktif dalam kegiatan kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

“Sudah jelas, karir saat ini itu berkat bekal dari UMM, bekal Ilmu pengetahuan yang sifatnya teori dan praktik lapangan itu sangat bagus. Ditambah aktivitas keorganisasian di IMM dan BEM itu menguatkan softskill yang sangat bermanfaat kapan saja dan dimana saja,” seru Abdul.

Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha yang telah dijalankan sebelumnya. Mulai dari owner Super Kamera Malang, Lumeo Audiovisual Malang, Panjava English Garden, Garden Coffee, Martabak Satu Juli, serta Penerbit Akar. Ia mendaftar secara profesional, dari pengalaman itulah menjadi catatan penting bagi perusahaan dalam menilai kelayakannya sebagai seorang wirausahawan.

Mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Periode 2021-2023 menyampaikan, keaktifannya mengikuti berbagai organisasi tidak hanya dijadikan sebagai pengisi waktu. Tetapi ia juga jadikan sebagai salah satu sarana pengembangan diri.

Abdul mengaku, pengalaman berorganisasi membantunya mengasah skill kepemimpinan dan manajemen waktu dengan baik. Hingga akhirnya kini dijadikan sebagai bekal penting dalam perjalanan karirnya.

“Dinamisasi kehidupan itu sangatlah kompleks, kita bisa mulai mempelajari hal itu dari kampus yang lingkupnya bisa dikatakan sempit. Karena masih ada lingkup yang lebih luas lagi hingga di kancah nasional dan internasional. Itu saya pelajari betul saat menjadi mahasiswa UMM dan terus saya terapkan meskipun sudah bukan lagi menjadi mahasiswa,” kisahnya. (*/rhd)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Arsip Berita

Berita Terpopuler