Malang, SERU.co.id – Masyarakat Indonesia dibuat heboh oleh grup band Coldplay. Pasalnya, grup band asal Inggris itu secara resmi mengumumkan konser perdananya di Indonesia pada bulan November mendatang. Tak mau ketinggalan momen hadirnya grup legendaris itu, berbagai kalangan usia berbondong-bondong untuk membeli tiket tanpa menghiraukan harga yang mencapai belasan juta rupiah. Melihat fenomena ini, Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Novita Ratna Satiti SE MM berkomentar.
Menurutnya, beberapa pertimbangan finansial dan manajemen keuangan pribadi yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan untuk menghabiskan jutaan uang untuk tiket konser.
“Penting untuk melihat kembali anggaran dana yang ada, agar tidak mengganggu keseimbangan keuangan untuk kebutuhan sehari-hari,” serunya
Baca juga: Resmi! Coldplay Gelar Konser Pertama Kali di Jakarta 15 November 2023
Novita, sapaannya menuturkan, tidak masalah memanjakan diri setelah mencapai tujuan penting dalam hidup. Jika kebutuhan pokok dan tabungan masa depan dirasa tetap aman, maka sah-sah saja membeli tiket konser sebagai bentuk apresiasi diri. Termasuk jika menonton konser itu dianggap penting dan menjadi pengalaman yang berkesan.
“Penting untuk mencatat bahwa setiap individu memiliki preferensi, prioritas, dan sumber nilai yang berbeda,” ungkap Novita.
Novita juga menegaskan, untuk selalu mempertimbangkan besaran dana yang dikeluarkan. Apalagi jika menganggapnya sebagai investasi emosional yang bernilai. Terutama bagi sebagian orang yang menilai bila menonton konser senilai jutaan itu bisa memberikan manfaat emosional dan kepuasan diri.
Baca juga: Tiket Coldplay Sold Out, Sandiaga Uno Usahakan Konser Ditambah 1 hari
“Yang terpenting adalah bahwa setiap individu mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan keinginan mereka,” jelas Novita.
Meski begitu, Novita menyebutkan, membeli tiket jutaan akan menjadi hal yang buruk jika menghambat kemajuan dan rencana finansial. Baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, apalagi jika membuat keuangan tidak stabil. Menurutnya, bentuk apresiasi diri tidak melulu dengan menghamburkan uang dengan jumlah besar.
“Ada alternatif lain yang bisa dicoba yakni memilih band-band lokal dan nasional yang harganya tidak begitu tinggi. Bahkan ada juga yang tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun,” imbuhnya.
Ia pun menyatakan agar setiap individu selalu mempertimbangkan kondisi keuangan saat ingin membelanjakan sesuatu. Apalagi yang bertujuan untuk mengapresiasi diri. Perlu adanya penyesuaian budget dan juga kebutuhan. (dik/mzm)