Rektor UMM Prof. Fauzan menyerahkan ijazah kepada orang tua almarhum Roy Inzaqhi Saputra saat prosesi wisuda di Malang. Foto/Ist
MALANG - Momen mengharukan berlangsung saat wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat itu seorang wisudawan bernama Roy Inzaqhi Saputra digantikan kedua orang tuanya karena meninggal dunia.
Momen ini dibagikan di Instagram resmi kampus UMM @ummcampus. Pada unggahannya terlihat Rektor UMM Prof. Fauzan memimpin prosesi wisuda secara langsung meminta para wisudawan, orang tua, seluruh civitas akademik, dan undangan wisudawan yang hadir untuk mendoakan Roy.
Tampak tatapan muka sedih sang rektor mengawali prosesi pembacaannya. Dengan mata berkaca-kaca Fauzan mengucapkan beberapa kalimat yang membuat haru dan hening seisi UMM Dome, tempat dilaksanakannya wisuda UMM pada Kamis (24/8/2023).
"Saya ingin mengajak seluruh hadirin untuk menundukkan kepala mendoakan almarhum Ananda Roy Inzaqhi Saputra. Mudah-mudahan Allah menempatkan almarhum di sisinya. Sebagai wujud bela sungkawa Universitas Muhammadiyah Malang pada Ananda almarhum Roy, maka seluruh biaya yang telah diberikan selama dia menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang ini akan kami kembalikan kepada orang tuanya," ucap Fauzan dalam video yang dilihat pada Jumat pagi (25/8/2023).
Selanjutnya kedua orang tua almarhun Roy Inzaqhi Saputra juga dipanggil ke depan. Pasangan suami istri (pasutri) orang tua dari almarhum secara simbolis menerima ijazah wisudawan Sarjana Komputer dari Rektor UMM.
Menariknya Roy Inzaqhi Saputra lulus dengan mencapai IPK sebesar 3,93. Itu bukan raihan yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa jurusan teknik. Bahkan penelitian yang ia lakukan juga berhasil menembus jurnal terindeks.
Penelitiannya berjudul “Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System". Berkat penelitiannya ini jurnalnya mampu menembus jurnal Sinta I. hal itu membuatnya tidak perlu menempuh skripsi karena program ekuivalensi.
Unggahan video wisudawan yang meninggal dunia di hari pengukuhannya menjadi sarjana pun viral. Sang mahasiswa Program Studi Informatika Fakultas Teknik pun harus diwakili oleh kedua orang tuanya karena meninggal dunia akibat sakit.
Video ini pun menjadi perhatian warganet. Beberapa warganet yang mengaku sebagai pengajar dan rekan almarhum menyematkan komentar mengenai sosok mahasiswa yang masuk angkatan 2019 ini.
"Saya pernah mengajar almarhum anaknya sopan, gak neko-neko. Di hari pertamanya perkenalan saya sempat bercanda, "namanya sama seperti pemain sepakbola ya ", jawabannya "Iya Bu, ayah saya ngefans Inzaghi".
Alfatihah buat alm. Roy. Semoga karya ilmiahnya menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, amin," komentar akun @nur.hya.
"Suara bapaknya sampe bergetar menahan tangis," komentar akun @ririez.