Banyak Umat Islam Tak Paham Al-Qur'an
Author : Humas | Sabtu, 29 Maret 2008 | Suara Karya - Suara Karya
Bukan rohaniwan, bukan pula guru agama, tetapi Prof Dr Ir H M Amin Aziz berani menegaskan pernyataannya bahwa hingga kini masih amat banyak warga masyarakat Islam yang tidak memahami ayat-ayat Al-Qur'an.
"Bahkan, memahami Al-Fatihah pun tidak. Padahal, kekuatannya sangat dahsyat," kata pakar sosiologi dan ekonomi pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang itu kepada wartawan, sebelum menjadi narasumber bedah buku The Power of Al-Fatihah-karyanya sendiri-di Istora Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Padahal, menurut Prof Amin Aziz, dengan memahami Al-Fatihah, umat Islam akan terbantu dalam memahami Al-Qur'an. "Saya sudah melakukan survei di berbagai mesjid di Jakarta dan Bogor. Hasilnya, dari 1.500 responden, 70-80 persen umat ternyata berterus terang mengaku tidak mengerti dan memahami betul ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacanya. Mereka cuma menghafal," katanya.
Prof Amin mengaku terdorong untuk menulis buku karena prihatin melihat kondisi kehidupan sosial umat Islam, terutama kualitas iman dan ibadahnya yang kurang, sehingga tidak mampu mencapai mukmin (berakhlak mulia).
Ia juga mengatakan, banyak umat fasih mengucapkan "Allahhu akbar", namun tidak mampu menunjukkan lewat sikap dan perbuatan yang mengagungkan Allah.
"Saya melihat perlu perubahan total pada cara memahami agama. Ada kesalahan fatal dalam pendidikan agama," kata pria kelahiran Lhokseumawe, 17 Desember 1936 ini.
Menurut dia, dengan memahami Al-Qur'an secara benar, maka cita-cita umat Islam menjadi umat pilihan Allah, meraih kemenangan, damai dan sejahtera, serta menjadi rahmat bagi sekalian alam, akan tercapai.
Disusun oleh Akhmadi Taha, The Power of Al-Fatihah terdiri dari delapan bab, membahas Al-Fatihah ayat demi ayat. Tebalnya hampir 700 halaman. Saat dibedah di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, beberapa waktu lalu, buku ini oleh rektor perguruan tinggi tersebut dijadikan buku wajib.
Prof Amin Aziz juga dikenal sebagai penggagas Bank Muamalat, meraih gelar MSc sosiologi perdesaan di University of the Philillone, Los Banos, Filipina, tahun 1974, dan meraih gelar PhD ekonomi pertanian di IOWA State University, AS tahun 1978. (Apik)
Sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=195831
Shared:
Komentar