Polda Jatim: Doktrinisasi NII di Malang Murni Kasus Penipuan

Author : Humas | Rabu, 27 April 2011 | Suara Karya - Suara Karya

SURABAYA (Suara Karya): Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Rachmat Mulyana mengatakan, doktrinisasi ala Negara Islam Indonesia di Malang merupakan kasus penipuan.

"Hasil pemeriksaan terhadap 10 mahasiswa yang dilakukan Polres Malang dan ditambahi tim Polda Jatim menyimpulkan kasus NII itu betul-betul murni penipuan. Modusnya sama dengan gendam untuk tujuan menipu," katanya di Mapolda Jatim, Selasa.

 

Didampingi Direskrim Umum Polda Jatim Kombes Pol Agus Kurniadi Sutisna, ia menjelaskan NII dalam kasus yang menimpa 10 mahasiswa PTS terkemuka di Malang itu hanya sarana dengan target untuk penipuan.

"Jadi, NII hanya sarana, karena hasil pemeriksaan kami tidak mengarah kepada NII yang sebenarnya atau bahkan terorisme. Itu mirip gendam yang membuat korbannya menjadi lupa ingatan dengan sarana baiat ala NII," katanya.

Hingga kini, katanya, Polda Jatim sudah memeriksa 10 korban dan PTS di Malang itu tidak terbukti menjadi basis NII. "Basis NII itu tidak ada di Jatim, karena adanya hanya atas nama NII saja," katanya.

Menurut dia, Polda Jatim telah berusaha mengungkap kasus itu dengan membentuk tim khusus untuk melacak dan menelusuri kasus doktrinisasi NII yang melibatkan 10 mahasiswa PTS ternama di Malang.

"Tim khusus yang melakukan pelacakan dan penyelidikan jaringan NII akan bergerak hingga ke Yogyakarta. Tim itu terdiri dari dua anggota Direskrimsus Polda Jatim dan dua anggota lainnya dari Polresta Malang," katanya.

Bahkan, timsus itu telah berada di Yogyakarta bersama seorang rekrutmen NII berinisial MY. "Kuncinya di MY itu, tapi kami belum menetapkan tersangka dalam kasus itu," katanya.

Dari MY itu akhirnya Rizky dan Agung bergabung, bahkan Agung yang berasal dari Gresik itu juga diduga merekrut sejumlah mahasiswa lainnya, sehingga tercatat 11 orang, tapi satu mahasiswa kabur.

"Informasi yang kami terima dari Timsus yang ke Yogyakarta menyebutkan Rizky sudah kembali ke orang tuanya di NTB, karena itu Timsus di Yogyakarta akan segera ke NTB untuk menambah keterangan korban," katanya.

Tentang Agung, ia mengatakan dia sudah diperiksa Polres Gresik di rumahnya di Driyorejo. "Inti pemeriksaan berkisar pertemuan dengan para korban hingga terhimpun 10 anggota NII," katanya didampingi Kasubbid Publikasi Humas Polda Jatim AKBP Suhartoyo.

Saat ini, korban doktrinisasi ala NII yang sudah sadar memperoleh pendampingan dari para psikolog dari PTS terkemuka di Malang itu, namun sebagian korban masih diliputi trauma.

Sementara itu Mahatir Rizki (19), salah satu korban dugaan kasus doktrinasi ala NII dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, telah pulang ke rumahnya di Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa pagi.

"Iya, Mahatir (yang sempat hilang) sudah kembali ke rumah, Selasa (26/4) pagi dan saat ini sudah berada di rumah," kata paman Mahatir, yakni Ismed Jayadi, kepada sejumlah wartawan di Kota Malang, Jawa Timur.

Ismed menjelaskan, saudaranya tersebut untuk sementara tidak ingin ditemui oleh siapa pun dan hanya ingin menyendiri di kamar, namun sebelumnya Mahatir mengaku pada keluarga jika dia bekerja di Semarang dan dalam kondisi sehat.

Terkait dugaan korban doktrinisasi dan adanya perekrutan oleh anggota NII, Ismed tidak bisa menjelaskan, namun berjanji akan memberikan keterangan setelah keluarga nantinya mengunjungi Malang dan bertemu pihak rektorat dalam beberapa minggu ke depan.

 

"Kepulangan Mahatir sudah kami laporkan ke rektorat UMM serta aparat kepolisian di Kota Malang, dan kami akan memberikan keterangan lebih lanjut, namun saat ini Mahatir masih ingin sendiri dulu," katanya. (Ant/Andira)

Sumber: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=277608
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler