KIYE LAKONE : Pengaruh Media Massa

Author : Humas | Jum'at, 20 Februari 2015 01:18 WIB | Suara Merdeka - Suara Merdeka

DISADARIatau tidak peran media massa dalam kehidupan seseorang seringkali cukup besar. Hal itu dirasakan Asisten Koordinator Kota Bidang Urban Planner PNPM Mandiri, Kristian Septi Wibowo. Ia mengatakan, dalam beberapa hal media massa secara tidak langsung bahkan memengaruhi hidupnya.

Menurut pria kelahiran Purbalingga 25 Desember 1979 itu, awal keterlibatannya dalam PNPM Mandiri Perkotaan juga dari media massa. Saat itu pada 2007, ia sedang berada di Alun-alun Purbalingga dan membaca harian Suara Merdeka yang ditempel di papan. Saat itu rupanya tercantum lowongan fasilitator PNPM Mandiri. Mengetahui informasi tersebut, ia mendaftar dan akhirnya diterima. ”Dulu namanya masih PNPM P2KP. Begitu saya baca lowongan di Suara Merdeka yang ada di Alun – alun saya lalu daftar,” kata suami Vera Kuswandani itu.

Bukan saja ketika ia menjadi bagian dari PNPM Mandiri, awal mula ia menempuh pendidikan di perguruan tinggi, media massa juga punya andil besar. Selepas lulus dari SMA 1 Purbalingga ia belum berhasil lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri. ”Saya beli Suara Merdeka, saya baca berkali-kali nama saya tak tercantum. Awalnya saya sudah tidak mau melanjutkan kuliah, begitu tahu nama saya tidak tercantum, karena ingin bekerja.

Tapi orang tua tetap meminta melanjutkan pendidikan. Saat itu saya melihat iklan perguruan tinggi di Suara Merdekalagi, lalu saya bilang mau kuliah di sana karena ada program yang diterima tanpa tes bagi yang nilai ujiannya rata-rata lebih dari 7,5,” kenang alumnus Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang itu. Berkaitan dengan pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan yang dalam waktu dekat akan berakhir, ia berharap program yang selama ini dijalankan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Asisten Kota Bidang Infrastruktur di Purbalingga dan Batang itu keberhasilan pelaksanaan program yang selama ini dijalankan bisa dilihat dari kondisi masyarakat di wilayah yang ia fasilitasi. ”Bila dalam melaksanakan kegiatan mereka sudah dapat mandiri bagi saya itu keberhasilan, karena sudah tak lagi bergantung pada fasilitator,” imbuhnya.

Ia mengaku bertugas menjadi fasilitator memang tak dapat dibilang gampang. Namun mengaku selalu berusaha memberikan pendampingan maksimal bagi wilayah yang ia dampingi.

Menurutnya, salah satu hal yang cukup berkesan yaitu memberikan pendampingan di Desa Binangun Banyumas, sebab pernah suatu kali pendampingan dilakukan hingga dini hari. ”Pernah saya bantu menyusun proposal hingga pukul 03.00, kemudian saya pulang dan jam 09.00 saya sudah di lokasi lagi untuk menyelesaikan proposal itu,” tambahnya.(Gayhul Dhika Wicaksana-17)

Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kiye-lakone-pengaruh-media-massa/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared:

Kategori

Berita Terpopuler